Alami Penyakit Langka, Bocah 5 Tahun Ini Harus Kehilangan 6 Jarinya: Menghitam & Terpaksa Diamputasi

bocah 5 tahun alami penyakit aneh, ujung jarinya menghitam dan mati rasa, terpaksa harus diamputasi.

Penulis: Muji Lestari | Editor: Rr Dewi Kartika H
Tangkapan Layar TribunSumsel
Kondisi bocah L alias Laura. (ALAN/SRIWIJAYA POST) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muji Lestari

TRIBUNJAKARTA.COM - Baru berusia 5 tahun, bocah ini harus mengalami penyakit langka dan aneh.

Di bagian tubuhnya tersebar bercak seperti luka bakar.

Bagian tubuhnya terutama bagian jari, ujung-ujungnya menghitam.

Lama kelamaan ujung jarinya yang menghitam itu mwmbuatnya harus diamputasi.

Sampai saat ini sudah 6 jari gadis kecil itu putus atau terpaksa diamputasi.

Kondisi tangan bocah L alias Laura yang harus diamputasi karena penyakit langka.
Kondisi tangan bocah L alias Laura yang harus diamputasi karena penyakit langka. (Tangkapan Layar TribunSumsel)

Diketahui gadis kecil itu bernama Laura.

Laura anak ketiga dari pasangan suami istri Didik (40) dan Juminem (35).

Mereka merupakan warga Kampung Sawah, Kelurahan Pasar Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan.

Dikutip TribunJakarta dari TribunSumsel, Juminem bercerita anaknya mengidap penyakit langka itu sejak September tahun lalu.

"Awalnya dia mengeluhkan rasa nyeri-nyeri dan bagian lutut kedua kaki dan siku kanan bagian depan, setelahnya membengkak berwarna kemerahan yang menimbulkan rasa sakit," ungkap Juminem, Rabu (4/8/2019).

Akibat penyakit yang diderita Laura seja setahun terakhir, bocah perempuan tersebut mengalami cacat fisik.

5 jari tangan serta 1 jari kakinya harus diamputasi.

Tak hanya itu, pergelangan tangan dan lutut kakinya juga sempat bengkak seperti melepuh.

Kini menyisakan bekas luka seperti halnya bekas luka bakar.

Rasa nyeri-nyeri dan sakit di waktu-waktu dan membengkak, membuat anak yang sangat ingin bersekolah tersebut kesulitan beraktivitas, dan berjalan.

Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Malaysia Lengkap dengan Link Live Streaming & Live Score

Tabung Gas Bocor Sambar Ibu dan Anak Pekerja Warung Nasi Padang di Serpong, Korban Luka Bakar 80%

Sehingga harus berhenti sekolah TK dan membuat Bocah malang tersebut kerap menangis kesakitan.

Laura sempat menjalani pengobatan di rumah sakit di Palembang.

Laura sempat diobati di Puskesmas Muaradua, yang kemudian dirujuk ke Rumah Sakit di Palembang.

Laura dirawat selama tiga bulan, dan terpaksa dilakukan operasi dengan amputasi jari tangan dan kakinya.

Memang saat ini pengobatan ditanggung oleh BPJS Kesehatan, hanya saja keluarga Juminem kesulitan untuk biaya penunjang selama anaknya dirawat.

Butuh biaya untuk semisal pulang pergi dari Muaradua ke Palembang.

Juminem mengaku membutuhkan biaya untuk pengobatan anaknya.

Apalagi suaminya yang bekerja sebagai penarik ojek dan ia Juminem sebagai ibu rumah tangga.

Berbagai pengobatan alternatif juga telah dilakukan Didik dan Juminem.

Bahkan karena penyakit langka yang diderita anaknya, sempat dibawa keorang pintar untuk diruqiah namun hasilnya masih nihil.

Rekonstruksi Perencanaan Pembunuhan Pupung, Aulia Peragakan Beli Obat Tidur di Apotek Apartemen

Gelaran IIPEX 2019 Bakal Diresmikan Presiden RI Joko Widodo

"Sempat di bawa ke orang pintar untuk diruqiah namun mereka menyerah dan menyarankan ke pengobatan medis saja," kata Juminem.

Setelah sempat menjalani pengobatan di rumah sakit, kini orang tua Laura mengaku kondisi Laura telah membaik.

Laura telah bisa bermain dan berjalan.

Kendati demikian dituturkan Juminem ia harus selalu siap stok obat.

Sebab sewaktu-waktu penyakit Laura dapat kembali kambuh.

"Obatnya hanya ada di apotek Palembang, dan harus selalu siap, jika tidak atau salah satunya habis, rasa nyeri timbul lagi," pungkas Juminem.

Keluargnya termasuk keluarga kurang mampu dengan mengalami keterbatasan biaya.

Didik ayah Laura yang sehari-hari pekerjaannya sebagai tukang ojek, bahkan sekitar sebulan lalu telah mengajukan bantuan Dinas Sosial OKU Selatan.

Pengajuan bantuan itu telah digunakan untuk biaya kontrol dan penebusan obat di Palembang sekali dalam sebulan.

Dokter Romsidi Puskemas Muaradua mengatakan, terdapat gangguan pada sistem imun atau kekebalan tubuh pada pembuluh darah Laura.

Hasil Pemeriksaan Gigi Tak Cocok, 4 Jasad Korban Kecelakaan Tol Cipularang Belum Teridentifikasi

Trending YouTube, Vanessa Angel Jadi Mama Muda di Parodi Lagu Senorita: Makan Pisang hingga Berjoget

"Penyakit nya (Laura) termasuk langka, baru ini ada kejadian penyakit seperti ini, sebab terjadi gangguan pada sirkulasi pembuluh darah ke bagian ujung jari terhambat, sehingga ujung-ujung jari mati rasa," terang Romsidi.

Dikatakannya Dokter Romsidi, akibatnya mati rasa tersebut penderita mengalami kesulitan berjalan.

Bahkan pada ujung jari menghitam sehingga ujung jaru lepas dengan sendirinya.

"Jadi kemungkinan karena disebabkan mati rasa, dan menimbulkan warna kehitaman seperti yang dialami laura, dan terlepas dengan sendirinya," tambah Ramsidi.

(Sumber: TribunJakarta/TribunSumsel)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved