Cerita Pedagang Nasi Kapau Jalan Kramat Senen: Jualan Sejak 1994 Hingga Bisa Naik Haji
ejak 1994 silam, pria kelahiran Sumatra Barat, Padang ini menjajakan makanan berbahan dasar santan dan daging, di kawasan Senen, Jalan Kramat Raya.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Pedagang nasi kapau, Ahmad (56), mengatakan amat menyesali sikap Pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Sebabnya, kata Ahmad, mereka meminta para pedagang nasi kapau untuk tak berjualan selama dua bulan.
Sebanyak 28 pedagang nasi kapau JP 34 Senen mulai tersingkir.
Meski bersifat sementara, para pedagang terancam tidak berdagang selama 2 bulan.
"Kami makan apa nanti kalau dua bulan tidak berjualan. Pelanggan kami sudah banyak di sini," kata Ahmad, di kawasan Senen, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2019).
Jika para pedagang diliburkan selama dua bulan, sambungnya, omzet penjaja nasi kapau yang senilai Rp 50 juta akan hilang.
"Dua bulan itu, bukannya saya sombong atau apa, kami bisa dapat Rp 50 jutaan. Jujur saya dan pedagang lainnya menolak libur dua bulan," tegasnya.
Ahmad melanjutkan, para pedagang nasi kapau di lokasi telah mendatangi Kecamatan Senen, guna meminta haknya agar tetap berjualan selama proses pelebaran trotoar berlangsung.
"Kami sudah bertemu dengan pihak Kecamatan Senen, kami minta agar bisa berjualan selama proses pelebaran trotoar sedang dikerjakan," tuturnya.
Diketahui, Ahmad telah berdagang nasi kapau di lokasi setempat lebih dari 20 tahun.
Informasi ihwal relokasi lapak dagangnya pun, kata Ahmad, baru diketahui saat didatangi oleh petugas dari Pemprov DKI Jakarta, kemarin atau Senin (2/9/2019).
"Menurut saya, percuma saja trotoar dilebarkan. Karena pejalan kaki tidak ada yang lewat sini. Kan, kalau trotoar dilebarkan, bisa tambah macet yang ada," keluh Ahmad.
Kepala Suku Dinas UMKM Jakarta Pusat, Bangun Richard, menyebut pihaknya bakal membongkar trotoar yang dijadikan lahan berjualan bagi pedagang nasi kapau, di kawasan Senen, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.
Richard, sapaannya, mengatakan lahan berjualan para pedagang nasi kapau ini melanggar aturan lantaran berada di atas trotoar.
Karenanya, kata Richard, pihak Sudin UMKM Jakarta Pusat telah berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga DKI Jakarta untuk memperluas trotoar jalan tersebut.
"Kios dibongkar dan akan dibangun dengan bangunan baru. Tapi, luas akan berkurang karena digunakan pelebaran trotoar," kata Richard, saat dihubungi Wartawan, Selasa (3/9/2019).
Padahal, Richard telah mengetahui bahwa para pedagang nasi kapau ini telah berpuluhan tahun berjualan di lokasi. Pun sudah memilili pelanggan setia dari berbagai wilayah.
"Iya, kami paham dan mengetahui hal itu. Cuma tidak ada jalan lain lagi," ucapnya.
Nantinya, lanjut Richard, pembangunan kios para pedagang nasi kapau ini bakal dibangun kembali oleh (Mayora) dengan ukuran lebih kecil.
Pun, pihak UMKM Jakarta Pusat telah meminta para pedagang nasi kapau di lokasi untuk tak berjualan selama dua bulan.
"Kami telah meminta atau memohon kepada (pedagang) untuk libur selama dua bulan," ucapnya.
Namun, Richard tak menyebut kapan dimulainya para pedagang nasi kapau ini tak boleh berjualan sementara.
Lalu, Richard menjelaskan, terdapat cara kedua, yaitu lahan berjualan para pedagang nasi kapau ini nantinya direlokasi ke lahan Kementerian PUPR.
"Iya, ada alternatif kedua, di mana upaya relokasi ke lahan Kementerian PUPR. Pak Wali Kota Jakarta Pusat sudah bersurat, tapi belum ada jawaban," jelasnya.
Perwakilan Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hilman, menyebut trotoar yang dijadikan lahan berjualan pedagang nasi kapau ini sebaiknya untuk pejalan kaki.
"Karena ini program pak Anies, kami tidak menggusur, ya. Cuma ingin menata kembali saja," kata Hilman, saat dihubungi Wartawan, di tempat terpisah.
Asistem Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Jakarta Pusat, Bakwan Ferizan Ginting, menyatakan pihaknya berjanji bakal mencari solusi ihwal relokasi pedagang nasi kapau tersebut.
"Kemarin sudah kami jelaskan juga, ya. Bahwa Pemerintah kota Jakarta Pusat akan berusaha mencari tempat relokasi untuk mereka. Rencananya, relokasi di lahan Kementerian PUPR," ujarnya, saat ditemui TribunJakarta.com, di kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2019).
Puluhan Tahun Berdagang Nasi Kapau di Kawasan Senen, Terancam Dibongkar untuk Pelebaran Trotoar

Kepala Suku Dinas UMKM Jakarta Pusat, Bangun Richard, menyebut pihaknya bakal membongkar trotoar yang dijadikan lahan berjualan bagi pedagang nasi kapau, di kawasan Senen, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.
Richard, sapaannya, mengatakan lahan berjualan para pedagang nasi kapau ini melanggar aturan lantaran berada di atas trotoar.
Karenanya, kata Richard, pihak Sudin UMKM Jakarta Pusat telah berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga DKI Jakarta untuk memperluas trotoar jalan tersebut.
"Kios dibongkar dan akan dibangun dengan bangunan baru. Tapi, luas akan berkurang karena digunakan pelebaran trotoar," kata Richard, saat dihubungi Wartawan, Selasa (3/9/2019).
Padahal, Richard telah mengetahui bahwa para pedagang nasi kapau ini telah berpuluhan tahun berjualan di lokasi. Pun sudah memilili pelanggan setia dari berbagai wilayah.
"Iya, kami paham dan mengetahui hal itu. Cuma tidak ada jalan lain lagi," ucapnya.
Nantinya, lanjut Richard, pembangunan kios para pedagang nasi kapau ini bakal dibangun kembali oleh (Mayora) dengan ukuran lebih kecil.
Sudin UMKM Jakarta Pusat juga telah meminta para pedagang nasi kapau di lokasi untuk tak berjualan selama dua bulan.
"Kami telah meminta atau memohon kepada (pedagang) untuk libur selama dua bulan," ucapnya.
• Nasib Anjing Malinois Belgian Setelah Diobservasi, Bisakah Kembali ke Bima Aryo? Ini Kata Petugas
• Respon Wali Kota Jakarta Pusat Soal Nasib Indekos Sleep Box
• Sinopsis Drama India Ishq Mein Marjawan Besok, Episode 46 Kamis (5/9/2019) Pukul 11.00 WIB di ANTV
• Barbie Kumalasari Akui Galih Cemburu Soal Kriss Hatta, Wendy Cagur Heran: Kok Tetep Dilakuin?
Namun, Richard tak menyebut kapan dimulainya para pedagang nasi kapau ini tak boleh berjualan sementara.
Lalu, Richard menjelaskan, terdapat cara kedua, yaitu lahan berjualan para pedagang nasi kapau ini nantinya direlokasi ke lahan Kementerian PUPR.
"Iya, ada alternatif kedua, di mana upaya relokasi ke lahan Kementerian PUPR. Pak Wali Kota Jakarta Pusat sudah bersurat, tapi belum ada jawaban," jelasnya.
Perwakilan Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hilman, menyebut trotoar yang dijadikan lahan berjualan pedagang nasi kapau ini sebaiknya untuk pejalan kaki.
"Karena ini program pak Anies, kami tidak menggusur, ya. Cuma ingin menata kembali saja," kata Hilman, saat dihubungi Wartawan, di tempat terpisah.
Asistem Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Jakarta Pusat, Bakwan Ferizan Ginting, menyatakan pihaknya berjanji bakal mencari solusi relokasi pedagang nasi kapau tersebut.
"Kemarin sudah kami jelaskan juga, ya. Bahwa Pemerintah kota Jakarta Pusat akan berusaha mencari tempat relokasi untuk mereka. Rencananya, relokasi di lahan Kementerian PUPR," ujarnya, saat ditemui TribunJakarta.com, di kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2019).