Mahasiswa S2 ITB Bunuh Diri, Ketua RT Ungkap Bertemu Pagi Hari Sebelum Kejadian: Hanya Senyum Saja
Ketua RT 4/5, Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Dadang Margana (47) mengaku tak menyangka dan cerita begini.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Rr Dewi Kartika H
Ketika ditemukan gantung diri di pintu kosannya, terungkap bahwa Muhtar Amin ini mengalami masalah dalam hidupnya. Ia Depresi.
Hal tersebut terungkap dari secarik surat kontrol yang ada di kamar indekosnya.
Surat tersebut dari bagian kejiwaan Rumah Sakit Melinda 2.
Soal Depresi yang diidap Muhtar Amin pun sempat ia curahkan ke dalam akun blog pribadinya pada November 2019.
Bahkan, dituliskan Muhtar Amin pada April 2018 sempat mendatangi psikolog untuk konsultasi masalah depresinya.
"Depresi. Aku pernah merasakan Depresi. April 2018 lalu aku ke psikolog mengikuti konseling karena Depresi. Aku merasakan Depresi dan terus berpikir untuk bunuh diri," tulisnya.
Setelah konsultasi ke psikolog, Muhtar Amin merasa tak sedepresi dulu.
Namun ia mengaku tidak tahu jika suatu saat nanti ia malah nekat bunuh diri dengan cara melompat dari gedung, gantung diri, atau mengiris urat nadi di tangannya.
"Aku sudah tidak merasa sesedih April 2018 lalu. Namun bagaimana aku bisa tahu? Bagaimana aku tahu kalau nanti malam, atau besok, atau lusa aku tidak akan melompat dari gedung atau menggantung diri atau memutus nadi. Bagaimana aku bisa tahu?
Aku tidak tahu," tulis Muhtar Amin.
Akan tetapi, Muhtar Amin mengurungkan niatnya itu karena ia melihat kedua orangtuanya yang selalu ada di sisinya.
Tak hanya itu, Muhtar Amin juga mengungkapkan bahwa dirinya ini adalah sosok yang tak pandai bergaul.
Follow juga:
Ia pun mengaku ketakutan ketika berada di tengah kesendirian.
Apalagi ketika depresinya kembali melanda. Ia takut sendirian
"Dalam hidupku aku bukanlah orang yang punya banyak teman. Aku tidak pandai bergaul. Keberadaan sesorang dan ketiadaan sesorang sangat berarti bagiku. Maka dari itu aku takut.
Aku takut kalau selama ini aku terlalu clingy kepada orang-orang yang mengenalku. Aku takut sendirian. Ketika aku Depresi aku merasa sangat sendirian. Tidak ada yang dapat aku ajak curhat. Tidak ada yang dapat aku peluk. Tidak ada yang bilang kepadaku kalau dia mengerti dan mau menenangkanku," tulis Muhtar Amin.