Jasad Terpanggang Dalam Mobil

Cerita Eksekutor Tak Tega Bakar Jasad Pupung Sadili dan Dana di Garasi, Jenazah Diinapkan 2 Malam

Penyidik Jatanras Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya M Adi Pradana (23).

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/Annas Furqon Hakim
Dua tersangka eksekutor pembunuhan ayah-anak di Lebak Bulus, Agus dan Sugeng, Kamis (5/9/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Penyidik Jatanras Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya M Adi Pradana (23).

Dalam rekonstruksi itu terungkap eksekutor yang membantu Aulia Kesuma (45) membunuh suami dan anak tirinya sempat tak tega membakar korban.

Sang eksekutor Sugeng alias SG sempat hendak membakar rumah korban dengan rangkaian komponen obat nyamuk.

Saat itu kedua korban sudah tewas dibekap oleh keempat tersangka yakni Aulia dan anaknya Kelvin yang dibantu AG dan SG.

TribunJakarta.com mengutip Wartakota mengenai kejadian tersebut.

Eksekutor SG dan AG lalu meletakkan jasad Pupung Sadili dan Dana di samping mobil di garasi rumah.

AG dan SG membuat tiga komponen rangkaian obat nyamuk dengan korek dan handuk yang dibubuhi bensin, untuk memicu kebakaran.

Direncanakan kebakaran akan terjadi 12 jam kemudian atau Sabtu (24/8/2019) malam.

Tiga komponen rangkaian pemicu kebakaran itu satu rangkaian diletakkan di garasi di dekat jenasah, satu rangkaian di kamar Dana di lantai dua, dan satu rangkaian di kamar Edi.

Dalam rekonstruksi di rumah korban di Jalan Lebak Bulus 1, Kav 129, Blok U Nomor 15, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, terungkap bahwa SG mematikan obat nyamuk yang dibakar dengan diludahi di dua rangkaian, yakni yang diletakkan di garasi dan di kamar Edi.

"Saya matikan dengan ludah karena tak tega," kata Sugeng dalam rekonstruksi, Kamis malam.

Dua tersangka eksekutor pembunuhan ayah-anak di Lebak Bulus, Agus dan Sugeng, Kamis (5/9/2019).
Dua tersangka eksekutor pembunuhan ayah-anak di Lebak Bulus, Agus dan Sugeng, Kamis (5/9/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/Annas Furqon Hakim)

Ia merasa, dirinya sangat kejam membunuh kedua korban dengan dibekap, sehingga tak mau membakar kedua korban.

"Jadi, hanya yang di kamar di lantai atas yang dibiarkan menyala obat nyamuknya, ya" kata petugas disambut jawaban iya dari Sugeng.

Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Suyudi mengungkapkan sang eksekutor berencana membakar rumah.

Sehingga nantinya seolah-olah kedua korban meninggal karena rumah terbakar.

"Maka dibuatlah tiga komponen pembakar dengan obat nyamuk spiral, ada korek, ada kain yang dibubuhi bensin. Satu buah obat nyamuk diletakkan di kamar DN di lantai dua, satu buah di garasi, dan satu di kamar korban ED," papar Suyudi.

Kedua korban kata Suyudi kemudian diangkut ke garasi dan dimasukkan dalam mobil Calya.

"Kedua mayat ditaruh di samping mobil. Obat nyamuk di sana lalu dinyalakan oleh saudara Kelvin dan SG. Diperkirakan dalam 12 jam api dari obat nyamuk membakar korek api dan menyambar kain dibubuhi bensin, sehingga kebakaran terjadi," kata Suyudi.

Namun, saat dibakar, katanya SG berubah pikiran dan timbul rasa ketidaktegaan.

"Sehingga api di obat nyamuk di garasi dimatikan, dan di ruangan Edi juga dimatikan, pakai ludah. Jadi hanya obat nyamuk di lantai atas di kamar DN yang terbakar. Setelah selesai, keempat tersangma keluar dari rumah," kata Suyudi.

Setelah itu, tersangka SG dan AG diantar ke SPBU Cirendeu oleh Kelvin, untuk kembali ke Lampung.

"SG dan SG diberi uang Rp 10 Juta. Namun masing-masing dijanjikan akan diberi uang Rp 200 Juta oleh AK," katanya.

Sementara saat itu, kata Suyudi, Kelvin dan Aulia kembali ke apartemen di Kalibata City di tower Mawar.

Diketahui rekonstruksi pembunuhan ayah dan anak itu mulai digelar di rumah korban di Jalan Lebak Bulus 1, Kav 129, Blok U Nomor 15, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2019) sore sekira pukul 17.30.

Untuk tersangka Kelvin (25) alias KV yang merupakan anak Aulia, diperagakan oleh petugas kepolisian.

Pasalnya, Kelvin masih dirawat di RS Polri, Kramatjati, karena luka bakar yang dideritanya saat membakar kedua korban di dalam mobil di Sukabumi.

Sementara otak kasus tersebut, Aulia Kesuma tampak tenak menjalani rekonstruksi pembunuhan suami dan anak tirinya.

Bahkan ia beberapa kali memberi masukan ke penyidik terkait kronologis di adegan rekonstruksi.

Dalam adegan nomor 35, Aulia memperagakan menyimpan botol whiskey kosong di dalam mobilnya Toyota Calya B 2620 BZM yang juda didatangkan ke rumah korban.

"Saya simpan botolnya di tengah mobil, di sebelah sini," kata Aulia sembari masuk lewat pintu tengah mobil dan meletakkan botol whiskey kosong.

Botol whiskey disimpan Aulia untuk menghilangkan barang bukti, usai whiskey diberikan ke korban Dana. Setelah Dana mabuk karena whiskey, Aulia bersama anak kandungnya Kelvin dan dua orang yang membantunya membekap Dana hingga tewas.

Sebelumnya mereka juga membekap Pupung yang dicekoki jus tomat dicampur 30 butir obat tidur.

Rekonstruksi di rumah korban ini sebelumnya diawali dari kedatangan Aulia serta dua orang eksekutor yang membantunya ke rumah itu. Aulia memperagakan masuk melalui pintu utama rumah korban.

"Untuk AG dan SG masuknya lewat mana bu Aulia?," tanya petugas.

"Mereka masuk lewat garasi rumah," kata Aulia tenang sambil menunjuk ke garasi rumah.

Ia meluruskan kronologis peristiwa yang disusun penyidik berdasarkan keteragan para tersangka.

Aulia Kesuma, tersangka pembunuhan suami dan anak tirinya, di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2019).
Aulia Kesuma, tersangka pembunuhan suami dan anak tirinya, di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/Annas Furqon Hakim)

Kedua tersangka kemudian memperagakan adegan masuk ke rumah melalui garasi sesuai keterangan Aulia.

Adegan selanjutnya Aulia tampak tenang menjalani rekonstruksi dengan didampingi petugas.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menuturkan rekonstruksi digelar di dua lokasi.

Dalam rekonstruksi, penyidik merencanakan 58 adegan.

"Untuk rekonstruksi di Apartemen Kalibata sudah selesai dilakukan, dan ada 26 adegan. Sementara di rumah korban di Lebak Bulus ini direncanakan 32 adegan. Jadi ada 58 adegan yang direncanakan penyidik," kata Argo di rumah korban tempat rekonstruksi kedua di Jalan Lebak Bulus 1, Kav 129, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2019) sore.

Menurut Argo adegan rekonstruksi dimulai dari saat perencaan yang dilakukan para tersangka dalam kasus ini.

"Dari mulai perencanaan, penyiapan hingga eksekusi semua kita rekonstruksi," kata Argo.

Argo menjelaskan dengan rekonstruksi ini akan diketahui secara detail dan lebih jelas kronologis pembunuhan dan peran para tersangka.

"Kita juga masih mencari dua orang lagi yang diduga terkait kasus ini. Yakni suami mantan pembantu pelaku dan rekannya. Jadi masih sangat mungkin jumlah tersangka bertambah," kata dia.

Jasad Korban Diinapkan 2 Malam

Foto-foto kebersamaan Pupung dan Aulia Kesuma di rumahnya di Jalan Lebak Bulus 1, Cilandak, Jakarta, Selatan, Kamis (5/9/2019).
Foto-foto kebersamaan Pupung dan Aulia Kesuma di rumahnya di Jalan Lebak Bulus 1, Cilandak, Jakarta, Selatan, Kamis (5/9/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/Annas Furqon Hakim)

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Suyudi Ario Seto menjelaskan bahwa jenasah dua korban pembunuhan yakni ayah dan anak, Pupung dan Dana, diketahui  sempat diinapkan di garasi rumah di Lebak Bulus dengan diletakkan di samping mobil yang terparkir.

Jenasah keduanya dihabisi empat tersangka yakni Aulia Kesuma (45) isteri muda Edi, Kelvin, keponakan Aulia serta SG dan AG, warga asal Lampung yang direkrut Aulia, pada Jumat (23/8/2019) malam di rumah korban di Jalan Lebak Bulus 1, Kav 129, Blok U Nomor 15, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Kemudian mereka berupaya membakar rumah dan diharapkan terjadi Sabtu (24/8/2019) malam. "Namun upaya gagal karena api hanya membakar lantai dua rumah," kata Suyudi di Mapolda Metro Jaya, Senin (2/9/2019).

Bahkan petugas Damkar Jaksel cepat datang dan memadamkan api.

Sehingga api hanya membakar sedikit bagian rumah di lantai dua, sementara jenasah kedua korban digeletakkan di garasi di samping mobil.

"Petugas pemadam hanya fokus memadamkan api di lantai dua, dan tak mengetahui ada jenasah di garasi," katanya.

Jenasah kedua korban katanya baru dibawa pelaku ke Sukabumi pada Minggu (25/9/2019).

Karenanya kata dia jenasah kedua korban diinapkan dua malam di rumah korban di Lebak Bulus.

Suyudi menjelaskan bahwa pembunuhan terhadap Pupung dan Dana dilakukan para pelaku di rumah Pupung di Jalan Lebak Bulus 1, Kav 129, Blok U Nomor 15, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Foto-foto kebersamaan Pupung dan Aulia Kesuma di rumahnya di Jalan Lebak Bulus 1, Cilandak, Jakarta, Selatan, Kamis (5/9/2019).
Foto-foto kebersamaan Pupung dan Aulia Kesuma di rumahnya di Jalan Lebak Bulus 1, Cilandak, Jakarta, Selatan, Kamis (5/9/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/Annas Furqon Hakim)

Obat Tidur Dicampur Jus

Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dibunuh istri mudanya, Aulia Kesuma.

Pupung dibunuh dengan cara diracun menggunakan obat tidur yang telah digerus.

Obat tidur tersebut kemudian dicampur ke dalam jus tomat oleh Aulia.

Dalam rekonstruksi yang digelar penyidik Polda Metro Jaya di rumah Pupung di Jalan Lebak Bulus 1, Cilandak, Aulia memperagakan itu semua.

Mulai dari menumbuk obat tidur sampai memasukkannya ke dalam gelas yang berisi jus tomat. Adegan itu dilakukan di bagian dapur rumah korban.

Aulia dan Pupung meminum jus tomat tersebut di ruang tamu berukuran sekitar 5x10 meter.

"Habis minum, Pak Edi (red: Pupung Sadili) sempat tanya, 'kok pahit?'," kata Aulia di hadapan para penyidik Polda Metro Jaya.

"Iya itu dicampur sayur pare," ujar dia memperagakan jawabannya kepada Pupung.

Guna membuat Pupung Sadili cepat terlelap, Aulia Kesuma mengajaknya untuk berhubungan intim di kamar.

Setelah Pupung tertidur, Aulia membekapnya dengan handuk, dibantu dua orang eksekutor sewaannya, Agus dan Sugeng.

Agus pun tewas di tangan ketiganya. Jasadnya kemudian dibakar di dalam mobil di kawasan Sukabumi, Jawa Barat.

Aulia Sempat Ngopi Bareng Eksekutor

Aulia Kesuma dan dua eksekutor sewaannya, Agus dan Sugeng, saat memeragakan pembuhunan terhadap Edi Chandra Purnama alias Pupung, di rumah Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2019).
Aulia Kesuma dan dua eksekutor sewaannya, Agus dan Sugeng, saat memeragakan pembuhunan terhadap Edi Chandra Purnama alias Pupung, di rumah Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2019). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Aulia Kesuma, pelaku utama pembunuh Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan anak tirinya M Adi Pradana alias Dana, sempat 'ngopi' bareng dua eksekutor sewaannya berinisial S dan A.

Kopi tersebut dibeli Aulia di sebuah minimarket di dekat Tower Nusa Indah Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan.

Ia membeli kopi itu seorang diri di dalam minimarket. Sementara S dan A menunggu di halaman parkir.

Setelah membeli kopi, Aulia pun menghampiri S dan A yang telah menunggu.

"Ibu ngapain di sini?" tanya seorang penyidik dari Polda Metro Jaya.

"Saya ngopi Pak," jawab Aulia dengan wajah tertunduk.

Adegan 'Ngopi' bareng dua eksekutor sewaannya itu hanya berlangsung sekitar 10 menit.

Setelahnya, Aulia digiring ke lobi Tower Mawar. Di sanalah ia bertemu anak kandungnya, Giovanni Kelvin.

Aulia lalu naik ke lantai 20 atau ke kamar Kelvin untuk mengambil jus dan alkohol.

Reka adegan selanjutnya digelar di rumah Pupung di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Aulia Kesuma Marah

Aulia Kesuma memperagakan saat ia memberikan jus tomat kepada Pupung saat rekonstruksi di rumah Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2019).
Aulia Kesuma memperagakan saat ia memberikan jus tomat kepada Pupung saat rekonstruksi di rumah Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2019). (TRIBUNJAKARTA/ANNAS FURQON HAKIM)

Aulia Kesuma emosi ketika memeragakan pembunuhan terhadap suaminya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili.

Reka adegan itu dilakukan di rumah Pupung di Jalan Lebak Bulus 1, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2019).

Dalam rekonstruksi yang berlangsung di kamar korban, Aulia juga ditemani dua eksekutor sewaannya, Agus dan Sugeng.

Aulia terlihat kesal lantaran menilai adegan yang dilakukan Agus dan Sugeng tidak sesuai fakta.

"Jangan belaga bego gitu, saya juga bisa marah. Kamu begini loh, Geng. Pegangin kaki begini. Terus si ini (Agus) pegang tangannya," kata Aulia.

Sugeng awalnya berada sisi kiri saat Pupung dalam posisi telentang.

Namun, menurut Aulia, posisi Sugeng berada di sebelah kanan.

Aulia juga sempat merasa geram dengan adegan yang dilakukan Agus.

Aulia mengatakan Agus menginjak leher Pupung. Namun, Agus merasa dirinya hanya menginjak bahu.

"Ini kamu iket tangannya loh, Gus. Terus kamu injak ini (leher Pupung)," ucap dia.

Aulia diduga sebagai pelaku utama kasus pembunuhan Pupung dan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana.

Jasad ayah dan anak itu kemudian dibakar di kawasan Sukabumi, Jawa Barat.

Rekonstruksi berlangsung di lima tempat, yakni Apartemen Kalibata City, rumah di Lebak Bulus, warung makan di depan Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jalan Pengadegan Selatan, dan Hotel Oyo di Pasar Minggu.

Apartemen Kalibata City menjadi lokasi awal rekonstruksi.

"Di sana ada 26 adegan. Artinya tadi adegan pertama dimulai dari keterangan tersangka 1 (Aulia), lalu dibenarkan oleh tersangka yang lain (S dan A)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

Rekonstruksi untuk lebih memastikan kronoligis peristiwa pembunuhan dan peran para tersangka.

Aulia Terlihat Santai

Aulia santai ketika memeragakan sejumlah adegan di Apartemen Kalibata City, Kamis (5/9/2019).

Mengutip WartaKota, ia sempat melontarkan jawaban ketika warga yang menyaksikan rekonstruksi bertanya kepadanya.

Petugas Kepolisian sempat menegur warga agar tidak mendekat apalagi mengajak tersangka berbincang.

"Jangan dicolek ya tersangkanya, Aulia. Nggak perlu berbicara dan ajak mengobrol tersangka," anggota polisi mengingatkan.

Ketika diwawancarai oleh wartawan KompasTV, Aulia seolah menjawab dengan tanpa beban.

Pantauan TribunJakarta.com, polisi dan ketiga tersangka yakni Aulia dan dua eksekutor Sugeng dan Agus tiba di Apartemen Kalibata City sekitar pukul 13.45.

Adegan pertama dari rekonstruksi ini digelar di salah satu apotek di Tower Gaharu.

Di tempat tersebut, Aulia memperagakan saat dirinya membeli obat tidur.

Setelah itu pindah ke minimarket di Tower Nusa Indah.

Terjunkan Alat Berat dan Puluhan Personel, Tumpukan Sampah di Kali Jambe Mulai Dibersihkan

Pengakuan Ibunda Amel, Balita yang Matanya Bisa Berubah Warna: Alami 2 Keganjilan saat Hamil

Ini Pesan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk Seluruh Kader HMI

Dibawa untuk Diobservasi, Sparta Anjing Milik Bima Aryo Menangis Berpisah dengan Pemiliknya

Aulia membeli kopi di dalam minimarket. Sementara Sugeng dan Agus menunggu di halaman parkir.

Setelah membeli kopi, Aulia menghampiri keduanya yang telah menunggu sedari tadi.

"Ibu ngapain di sini?" tanya penyidik dari Polda Metro Jaya.

"Saya ngopi Pak," jawab Aulia dengan wajah tertunduk.

Adegan 'Ngopi' bareng dua eksekutor sewaannya itu hanya berlangsung sekitar 10 menit.

Setelahnya, Aulia digiring ke lobi Tower Mawar. Di sanalah ia bertemu anak kandungnya, Giovanni Kelvin.

Aulia lalu naik ke lantai 20 atau ke kamar Kelvin untuk mengambil jus dan alkohol.

Reka adegan selanjutnya digelar di rumah Pupung di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. (TribunJakarta.com/Wartakota)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved