Viral Video Pemalakan di Tanah Abang, Tersangka Pakai Uang untuk Ini
Empat orang yang viral di media sosial terkait pemalakan terhadap sopir pengangkut barang di Blok F Pasar Tanah Abang telah berstatus tersangka.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Empat orang yang viral di media sosial terkait pemalakan terhadap sopir pengangkut barang di kawasan Blok F Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat telah berstatus tersangka.
Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Lukman, mengatakan uang dari hasil pemalakan tersebut dipergunakan untuk kebutuhan hidup para tersangka.
"Dari pengakuan tersangka, uangnya dipergunakan untuk makan sehari-hari," kata Lukman, saat konferensi pers di kantor Polsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2019).
Lukman menjelaskan, tidak ada yang mengkoordinir keempat tersangka tersebut. Mereka melakukan untuk kepentingan pribadi.
"Tidak ada yang mengkoordinir dan mereka ini memang anak-anak yang biasa berada di situ. Dan mereka hafal dari kebiasaan berdagang. Mulai dari jam berapa pedagang Tasik berangkat dan pulang, mereka tahu itu," beber Lukman.
Keempat tersangka, lanjutnya, merupakan tunawisma dan tidak ada pekerjaan tetap.
Dari hasil pemalakan, kata Lukman, para tersangka berhasil meraup uang dari Rp 40 ribu hingga Rp 100 ribu.
"Mereka tidak ada pekerjaan tetap. Jadi mengandalkan dari situ dan mendapatkan sampai Rp 100 ribu buat kebutuhan sehari-hari," tukas Lukman.
Adapun nama keempat tersangka Supriyatna (40), Nurhasan (26), Tasiman (22), dan M Iqbal Agus (21).
Kepada TribunJakarta.com, Supriyatna, menyebut biasa sehari-harinya sebagai drive ojek pangkalan.
Dirinya telah bercerai dengan sang istri dan memiliki satu anak berusia 10 tahun.
"Saya sebetulnya jadi tukang ojek. Cuma karena uang dari situ kurang, saya minta uang sama sopir dari Tasik itu. Jujur, saya menyesal karena itu salah," beber Supriyatna.
Sementara, M Iqbal Agus, mengatakan memiliki seorang istri dan sedang mengandung calon bayinya yang berusia delapan bulan.
"Saya punya istri sedang mengandung delapan bulan. Saya juga menyesal lakukan hal itu, malu. Saya mau kerja yang lebih baik saja nanti," tutur M Iqbal Agus, sambil mengusap mukanya.