Lemah Lewih di Dusun Beji Pernah Dianggap Keramat, Dituju Pencari Jodoh dan Pemasang Judi Togel

Konon, sebelum tanah seluas 2 meter persegi itu dibuatkan tugu mirip lingga yoni, tak sedikit orang menganggapnya bertuah.

Editor: Y Gustaman
Tribun Jateng/Khoirul Muzaki
Tugu penanda Lemah Lewih tanah tak bertuan di Desa Selakambang, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (10/9/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM, PURBALINGGA - Konon, sebelum tanah seluas 2 meter persegi itu dibuatkan tugu mirip lingga yoni, tak sedikit orang menganggapnya bertuah.

Tanah itu tak bertuan, tak masuk dalam sertifikat warga mana pun di Desa Selakambang, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga, Jawa Tengah.

Meski tiada jejak petilasan atau bangunan apapun di atas tanah itu, tempat tersebut dulu sering diziarahi masyarakat luar desa.

Mereka percaya tanah itu bertuah, sehingga tak sedikit yang meminta hajat tertentu, semisal pesugihan, jodoh hingga mencari petunjuk nomor togel.

"Sampai ada yang menginap di situ beberapa malam," ungkap Sulung Purnomo kepada Tribunjateng.com, Senin (9/9/2019).

Warga Dusun Beji, Desa Selakambang ini menjelaskan tanah tersebut tak tercantum dalam sertifikat tanah keluarganya.

Meski, tanah itu berada di pekarangan rumah Kusno, ayah Sulung.

Begitu pula tetangganya yang lahan berbatasan dengan tanah tak bertuan tersebut.

"Di sertifikat kami, tanah itu tidak masuk," jelasnya.

Sulung tak tahu pasti muasal tanah itu hingga tidak ada satu pun warga yang memilikinya.

Karena tidak ada yang memiliki, warga menyebutnya Lemah Lewih.

Dahulu, kata Sulung, di atas tanah itu pernah berdiri sebuah pohon kelapa sebelum akhirnya roboh.

Setelahnya, tanah itu hanya berupa gundukan berbentuk persegi yang lebih tinggi dari lahan di sekitarnya.

Permukaannya ditumbuhi rerumputan liar.

Sampai tanah itu gundul tanpa pohon menjulang, tanah itu tetap tak dimanfaatkan.

Tapi bagi yang percaya tanah itu wingit, banyak yang mencari berkah.

Entah kenapa, tanah itu hingga sekarang dibiarkan tanpa ada yang memiliki.

Sepertinya pun, tidak ada yang berniat menguasainya menjadi hak milik.

Warga setempat menyebut tanah tanpa pemilik itu dengan nama Lemah Lewih dalam bahasa Banyumasan.

Dalam bahasa Indonesia berarti tanah sisa atau tanah berlebih.

Bidang tanah itu tidak luas, hanya seukuran sekira 2 meter persegi.

Setelah dianggap bertuah oleh orang-orang yang percaya tanah tersebut wingit, warga setempat memutuskan membangun sebuah tugu.

Tugunya mirip lingga yoni, dengan model berundak setinggi sekira 1 meteran.

Tertulis di tugu itu "Lemah Lewih" memakai huruf latin sebagai penanda tanah tersebut.

Sulung bersyukur, setelah tanah itu ditutup bangunan, tempat itu tak lagi disalahgunakan orang.

Kini, keberadaan tugu itu melengkapi daya tarik wisata Umah Wayang yang dikelola Sulung dan ayahnya sebagai rintisan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Konon, Lemah Lewih dikaitkan dengan Ki Purwasuci, tokoh yang babad alas desa tersebut.

Ki Purwasuci membagi-bagikan tanah kepada anak-anaknya.

Sulung tak tahu bagaimana akhirnya tanah itu bisa tersisa hingga dinamai Lemah Lewih.

Apakah Ki Purwasuci sengaja menyisakan tanah itu dengan alasan tertentu?

Atau perjalanan sejarah kemudian yang membentuknya? Fenomena ini masih menjadi teka-teki. (Khoirul Muzakki)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Misteri Tanah Tak Bertuan di Purbalingga Jawa Tengah, Pernah Jadi Tempat Ziarah Pelanggan Togel

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved