Gerakan 30 September

Lolos dari Maut di Lubang Buaya, Ini Kesaksian Sukitman Polisi yang Sempat Ditawan saat G30S PKI

Lubang Buaya menjadi saksi bisu kekejaman para pemberontak saat menghabisi para pahlawan revolusi yang guugur.

Editor: Kurniawati Hasjanah
Ist via Tribunnews
Sukitman 

Di teras rumah itu ia melihat ada papan tulis dan bangku-bangku sekolah tertata rapi.

Di situ, ia bisa melihat dengan jelas sekelompok orang mengerumuni sebuah sumur sambil berteriak, "Ganyang kabir, ganyang kabir!" Ke dalam sumur itu dimasukkan tubuh manusia - entah dari mana – yang langsung disusul oleh berondongan peluru.

"Istilah itu kabir maksudnya kapitalis birokrat," tambahnya.

Sukitman sempat melihat seorang tawanan dalam keadaan masih hidup dengan pangkat bintang dua di pundaknya, mampir sejenak di tempatnya ditawan.

"Setelah tutup matanya dibuka dan ikatannya dibebaskan, di bawah todongan senjata, sandera itu dipaksa untuk menandatangani sesuatu. Tapi kelihatannya ia menolak dan memberontak. Orang itu diikat kembali, matanya ditutup lagi, dan diseret dan langsung dilemparkan ke dalam sumur yang dikelilingi manusia haus darah itu dalam posisi kepala di bawah," tuturnya.

Dengan perasaan takut dan tak karuan, ia menyaksikan para pahlawan revolusi itu diberondong peluru hingga dimasukkan ke dalam sumur.

sampai ketika orang-orang itu mengangkuti sampah untuk menutupi sumur tempat memendam para korbannya.

Dengan cara itu diharapkan perbuatan kejam mereka sulit dilacak.

Di atas sumur itu kemudian ditancapkan pohon pisang.

"Setiap habis memberondongkan pelurunya, jika akan membersihkan senjatanya, para pembunuh yang menamakan dirinya sukarelawan dan sukarelawati itu pasti melewati tempat saya ditawan," tambahnya.

Belakangan ia mengetahui kalau sukarelawan itu adalah pemuda Rakyat dan sukarelawati itu adalah Gerwani.

"Namun mereka bersenjata lengkap melebihi ABRI waktu itu," tuturnya.

Dengan demikian Sukitman bisa melihat dengan jelas siapa-siapa saja yang terlibat peristiwa yang meminta korban nyawa 7 Pahlawan Revolusi.

Ia pun sempat melihat Letkol Untung, yang mengepalai kejadian kelam dalam sejarah militer di Indonesia itu.

Berikut videonya  lengkap penuturan Sukitman yang menjadi saksi sejarah kekejaman di Lubang Buaya.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved