Terselip Cerita Sedih Eko Susilo Driver Ojol Viral di Bekasi yang Kayuh Sepeda

Eko pengemudi ojek online, tapi kenapa mengayuh sepeda? Kemana motornya? Bukankah pengemudi ojek online harus naik motor? Ini kisahnya.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Y Gustaman
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Eko Susilo pengemudi ojol yang terpaksa menggunakan sepeda lantaran tak ada baiaya untuk memperbaiki motornya yang rusak, Selasa (10/9/2019). 

Lain halnya dengan Muhammad Rustam (24) yang baru dua bulan menjajal jalanan Jakarta sebagai pengendara ojek online.

Meski tuli, tak menyurutkan Rustam untuk bekerja demi melanjutkan hidup.

Ia berupaya untuk berkomunikasi seperti biasa kepada penumpang layaknya pengendara ojek daring lainnya.

Kendati begitu Rustam malah sering jadi penumpang tatkala menjemput orderan dari ponselnya.

Driver ojek online penderita tuli, Muhammad Rustam (24), ojek daring yang optimistis jalani hidup pada Senin (2/9/2019).
Driver ojek online penderita tuli, Muhammad Rustam (24), ojek daring yang optimistis jalani hidup pada Senin (2/9/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

"Saya paling seneng kalau yang mesen penumpang pria, karena gantiin saya naik motor. Saya yang jadi penumpang," ungkap Rustam kepada TribunJakarta.com pada Senin (2/9/2019).

Ia pernah mengantarkan penumpang dari kawasan Ragunan menuju Bekasi.

Di perjalanan penumpang itu bertanya kepada Rustam untuk merokok.

Rustam melarang penumpang itu.

Mereka berdua pun sepakat berhenti di jalan setiap hendak merokok.

"Setiap mau merokok kita berhenti dulu. Ada dua kali kita berhenti, tapi untungnya dia mau gantian nyetir," kenangnya.

Sebelum menggantikannya, Rustam biasanya menanyakan apakah penumpang itu memiliki SIM.

Selain sering berganti peran dengan penumpang, Rustam juga tak jarang mendapatkan uang lebih.

"Kalau itu sering. Paling besar sekitar Rp 70 ribu," tambahnya pria yang ingin menjadi chef itu.

Helm ojol penderita tuli, Muhammad Rustam (24), ojek daring yang optimistis jalani hidup pada Senin (2/9/2019).
Helm ojol penderita tuli, Muhammad Rustam (24), ojek daring yang optimistis jalani hidup pada Senin (2/9/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Dalam setengah sehari antar penumpang, ia bisa meraup sekira Rp 200 ribu.

Tak jarang ia mendapatkan perlakuan tak mengenakkan oleh penumpang yang masih menganggapnya sebelah mata.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved