BJ Habibie Meninggal
Sebelum Wafat, BJ Habibie Sempat Napak Tilas Mengenang Ainun di Jerman
Sebelum wafat, Presiden ke-3 RI BJ Habibie sempat napak tilas perjalanan cintanya dengan sang istri, Ainun Habibie di Jerman.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, SETIABUDI - Sebelum wafat pada Rabu (11/9/2019) lalu, Presiden ke-3 RI BJ Habibie sempat napak tilas perjalanan cintanya dengan sang istri, Ainun Habibie di Jerman.
Hal ini diungkapkan oleh ajudan sekaligus sopir pribadi BJ Habibie, Aiptu Indra saat ditemui di rumah duka di kawasan Patra Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.
"Kemarin awal Oktober berangkat dan April baru pulang. Itu paling lama sampai enam bulan, biasanya eyang di Jerman hanya tiga bulan," ucapnya, Kamis (12/9/2019).
Selama enam bulan di Jerman, Habibie mengunjungi dua kota berbeda, yaitu Munchen dan Kakerbeck, Hamburg
Di kedua kota itulah Aiptu Indra menyebut, Habibie memiliki banyak kenangan indah bersama sang istri.
"(Tempat favorit) banyak, ada restoran, lalu cafe. Apalagi di Munchen banyak kenangan bersama bu Ainun," ujarnya.
Aiptu Indra mengatakan, Habibie seringkali bercerita kepada dirinya tentang kenangan apa saja yang sudah dilalui oleh Presiden ke-3 RI itu bersama sang istri setiap kali mengunjungi suatu tempat.
"Kalau kami lagi jalan di luar, eyang sering tiba-tiba berhenti. Lalu dia bercerita dulu sering di situ bersama bu Ainun," kata dia.
Tak hanya itu, selama di Jerman, Aiptu Indra pun mengaku, Habibie kerap bercerita tentang sosok Ainun.
"Iya eyang sering sekali bercerita tentang bu Ainun. Bu Ainun tuh orangnya gini (mengacungkan jempol), baik," ucapnya.
Selama enam bulan di Jerman, Aiptu Indra pun menyebut, kesehatan Habibie dalam kondisi sangat baik dan fit, meski setiap hari sering berkeliling kota bernostalgia mengenang Ainun.
"Di sana kondisi kesehatan eyang baik-baik saja ya, paling hanya periksa kesehatan rutin saja di dokter," ujarnya.
Untuk itu, ia mengaku sangat terpukul atas kepergian BJ Habibie yang telah ia dampingi selama 19 tahun terakhir ini.
"Begitu balik ke Jakarta malah sakit, makanya saya agak terpukul karena enggak menyangka banget," kata dia.