Sadis! Junaidi Tega Bacok Dahi & Perut Ayahnya Pakai Celurit, Begini Sikap Pelaku saat Diinterogasi
Seorang anak kandung tega bacok ayahnya yang sedang tidur di ranjang menggunakan celurit.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang anak tega bacok ayahnya yang sedang rebahan di ranjang menggunakan celurit.
Anak kandung itu benar-benar menggambarkan sosok anak yang durhaka terhadap orangtuanya.
Bagaimana tidak, Muhammad Junaidi, warga Desa Sungelebak Kecamatan Karanggeneng, Lamongan, Jawa Timur itu nekat membancok orangtua kandungnya.
Pria berusia 42 tahun itu nekat menganiaya ayahnya, Matojid (60) dan menghujaninya dengan celurit.
Diketahui Junaidi membacok ayahnya, saat korban sedang tiduran di ranjang ruang tamu.
• Sejumlah Motor yang Parkir di Bahu Jalan KH Mas Mansyur Kena Sanksi Cabut Pentil
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (13/9/2019) dini hari.
Pelaku sempat membacok perut korban hingga menimbulkan luka robek yang parah.
Setelah membuat luka pada perut korban, Rupanya sang anak belum puas melukai ayahnya.
Pelaku kembali menyabetkan celurit tepat di kepala bagian dahi korban.
Kejadian itu diketahui berawal dari ibu pelaku Juwariyah (57), yakni istri korban mendengar suara aneh pada pagi dini hari tersebut.
Mendengar itu, saksi Juwariyah yang tidur di kamar sebelah bergegas menuju tempat suaminya.
Saat Juwariyah sampai di ruangan tempat suainya tidur, ia mendapati anaknya yang sedang membabi buta membacok korban.
Saat pelaku untuk kali ketiga hendak mengayunkan celuritnya ke sasaran leher korban, Juwariyah spontan memberanikan diri menghalau tangan pelaku.
Juwariyah menghalau tangan pelakun hingga celuritnya terlepas dari tangan Muhammad Junaidi.
"Saya berusaha menepis tangan Junaidi (pelaku, red) saat mau membacok lagi," kata Juwariyah kepada polisi.
• Penjaga Warkop di Depok Disatroni Perampok Saat Cuci Piring, Ponsel dan Uang RP 400 Ribu Raib
Berhasil melepas celurit dari tangan Junaidi, saksi berteriak mintak tolong.
Teriakan keras Juwariyah didengar tetangga.
Tidak lama kemudian warga mulai berdatangan untuk menolongnya.
Akibat ulah pelaku itu, korban mengalami luka parah.
Korban mengalami luka robek di perut bagian kiri, hingga ususnya terurai keluar
Menurut pengakuan Juwariyah kepada penyidik, sebelumnya ia mendengar korban dengan pelaku sempat terjadi ribut.
Setelah melakukan pembacokan itu, pelaku lantas melarikan diri dengan mengendarai sepeda motor.
Diketahui sepeda motor tersebut telah dipersiapkan pelaku sejak sore sengaja diparkir di pelataran rumah.
Akibat luka yang dialami, korban dirujuk ke RS Muhammadiyah.
Tapi karena lumayan cukup parah, korban dirujuk ke RS dr Soetomo Surabaya.
• Istri Sah Anggota DPRD Malang Sebarkan Foto Syur Perempuan yang Menikah Siri dengan Suaminya
Sementara pelaku yang sempat kabur, siang harinya baru kembali ke rumah dan langsung ditangkap Kapolsek Karanggeneng, Iptu Sunaryono bersama dua anggotanya.
Saat diinterograsi, seolah pelaku tidak bersalah telah menganiaya orang tuanya.
"Saya ke Gresik cari makan," aku Muhammad Junaidi kepada polisi.
Setelah cari makan di Gresik, tersangka mengaku bergeser ke Brumbun Paciran untuk mandi.
Dicecar lagi pertanyaan, tersangka makan di Gresik dirasakan lebih enak, dan mandi di Brumbun juga airnya sangat segar.
Kemudian tersangka diantarkan ke Polres Lamongan dan perkaranya ditangani penyidik polres.
"Perkaranya ditangani langsung oleh Polres," kata Sunaryono.
Sementara anggota Polsek Karanggeneng yang mendampingi Kapolesk ke TKP di antaranya, Aiptu Cokro Setiyo, Bripka Nursaid, Bripka Herwanto dan Bripka Muhtadi berhasil mengamankan barang bukti.
Yakni berupa sebilah celurit, kain seprai dan sarung bantal yang berlumuran darah.
Dari hasil sementara penyelidikan, polisi mendapati pelaku pernah dibawa berobat ke RSJ Menur Surabaya karena dugaan gangguan kejiwaannya.
• Diserahkan ke Unit K9, Bima Aryo akan Terus Pantau Sparta dan Anubis
"Sekali ke RSJ Menur, tapi itu sudah tahunan lalu," kata Sunaryono.
Bahkan pelaku sudah sembuh, berkeluarga dan bekerja sampai ke Malaysia.
Polisi, kata Sunaryono masih mengembangkan penyelidikan atas kasus ini.
(Sumber: TribunJakarta/TribunJatim)