Pilkada Kota Tangsel
Kembalikan Formulir Pendaftaran Cawalkot Tangsel, Yusrianto Naik Gerobak Motor Angkut Puluhan Galon
Pengusaha air galon isi ulang itu hendak menunjukkan identitasnya dengan puluhan galon yang dibawanya.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG UTARA - Bakal calon Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Yusrianto (36) kembalikan formulir pendaftaran mengendarai gerobak motor dan membawa puluhan galon air minum ke kantor dewan pimpinan cabang (DPC) PDIP Tangsel, Selasa (17/9/2019).
Pengusaha air galon isi ulang itu hendak menunjukkan identitasnya dengan puluhan galon yang dibawanya.
Kedatangannya sontak memancing tawa dan teriakan spontan dari banyak orang yang sedang memantau hari terakhir penjaringan cawalkot PDIP Tangsel di bilangan Ruko Venice, Serpong Utara.
Yusrianto tidak malu saat pendaftar lainnya datang menaiki mobil mewah dengan puluhan pendukung, pria dua anak itu justru menaiki kendaraan dagangnya.

Dirinya juga tidak mengenakan jas atau kemeja berbahan sutera, melainkan batik merah bergambar banteng moncong putih, logo partai yang sejak lama ia kagumi ideologinya.
Aktivis senior Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) itu hendak mengatakan bahwa pekerjaan tukang galon adalah mulia.
"Pertama, optimisme bahwa profesi tukang galon itu mulia, memberikan keberkahan pada semua umat manusia ya. Memberikan kepuasan kepada konsumen. Kami bekerja dari pagi sampai sore dengan harapan memuaskan pelanggan. Dan pekerjaan ini bukan pekerjaan yang ringan, sangat berat, tidak semua orang terpanggil untuk pekerjaan ini," ujar Yusrianto selepas mengembalikan formulir pendaftaran kepada panitia PDIP Tangsel.
Dengan gaya nyentriknya itu untuk mendaftar cawalkot, Yusrianto sama sekali tidak menundukan wajah.
Rasa optimisme dan percaya diri sudah ada dalam hatinya saat memutuskan untuk mendaftar jadi calon pejabat eksekutif di Tangsel.
"Saya datang dengan keyakinan enggak, enggak minder sama sekali," tegasnya.
Tak gentar bersaing dengan putri Maruf Amin
Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) benar-benar menjadi magnet bagi siapa saja untuk ikut mencalonkan diri sebagai calon wali kota, tak terkecuali pengusaha air galon isi ulang ini.
Ia adalah Yusrianto, pria yang bermukim di bilangan Jombang, Ciputat itu mendaftarkan diri sebagai calon wali kota melalui penjaringan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Pria yang juga pengusaha gas melon itu tidak memiliki latar belakang yang mentereng secara politik ataupun ekonomi.
Jika dibandingkan dengan nama beken yang juga mendaftar di PDIP, Yusrianto seperti tak diperhitungkan.
Sebut saja, Situ Nur Azizah, putri dari Wakil Presiden Indonesia terpilih Ma'ruf Amin, Aldrin Ramadian, adik kandung wali kota Airin Rachmi Diany dan Benjamin Davnie, orang nomor dua di Tangsel, mereka optimis diusung partai berlogo moncong putih itu.

Namun Yusrianto tidak gentar. Baginya kesempatan membangun Tangsel adalah milik semua orang tanpa terkecuali.
"Saya optimis karena kesempatan membangun Tangsel itu kan terbuka buat semua kalangan. Saya tidak melihat siapapun, saya enggak gentar," jelas Yusrianto saat dihubungi, Selasa (17/9/2019).
Yusrianto melihat kandidat Cawalkot lain sebagai orang yang sama-sama hendak membangun Tangsel.
Sementara persaingan ada di ranah gagasan. Aktivis senior Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) itu tak pernah mundur dalam hal adu gagasan.
"Saya tidak ingin menjelekkan, karena buat saya mereka yang ingin berkarya saya selalu berpikir positif, mereka juga ingin memberikan yang terbaik buat kota Tangsel. Saya tidak bisa menilai baik atau buruk. Kalau di wilayah kompetisi, kita akan lebih banyak melakukan adu gagasan," ujarnya.
Calon wali kota Tangsel?
Namun kini nama Mpok Nur kembali melejit.
Apalagi setelah dia disebut-sebut akan dicalonkan Gerindra sebagai calon wali kota Tangerang Selatan (Tangsel).
"Saya telah mengusulkan kepada ketua dewan pembina partai Gerindra pak Prabowo Subianto untuk memajukan ibu Nur Asia Uno sebagai calon Walikota Tangerang Selatan, yang akan diusung oleh partai Gerindra pada Pilkada Tangerang Selatan 2020," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad saat dihubungi, Rabu (31/7/2019).

Bukan tanpa alasan kuat Dasco mengusulkan mpok Nur, demikian sapaan Nur Asia Uno, meskipun bukan kader Gerindra. Pertama, di Tangsel sudah terbukti tidak resisten terhadap pemimpin wanita.
Kedua pemilih emak-emak penggemar Sandiaga Uno serta fans Mpok Nur juga banyak di Tangsel.
Dan terakhir, soal kapasitas dan kapabilitas Mpok Nur tidak diragukan untuk memimpin Tangsel kedepan.
"Tangsel itu daerah yang cepat maju pembangunannya. Diperlukan orang yang kreatif sekaligus teliti serta inovatif agar pembangunan Tangsel kedepan dapat tersinkronisasi serta dapat bermanfaat tidak hanyanya untuk sebagian masyarakat Tangsel," tegas Dasco.
Sosok Mpok Nur
Dilansir dari TribunStyle, Rabu (13/3/2019), Nur Asia Uno saat ini masih berusia sekitar 48 tahun.
Dari potret ketika Nur Asia Uno masih muda, tak banyak perubahan pada wajahnya walaupun usianya sudah kepala empat.
Bahkan, tak sedikit yang menyebut Nur Asia Uno ini terlihat awet muda.
Beralih ke latar belakang pendidikannya, Nur Asia Uno ternyata pernah bersekolah di sebuah SMP di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Kemudian, singkat cerita, Nur Asia Uno juga pernah mengenyam pendidikan tinggi di Amerika Serikat.
Tepatnya, Nur Asia Uno pernah berkuliah di Stillwater, Oklahoma.
Lantas, bagaimana kisah cinta Nur Asia Uno dan Sandiaga Uno bisa terjalin?
Dilansir TribunJabar.id dari Kompas.com, Nur Asia Uno rupanya pertama kali berkenalan dengan Sandiaga Uno di bangku SMP.
Sandiaga Uno dan Nur Asia Uno, sejak kecil memang berdomisili di Kebayoran Baru.
Sandiaga Uno bersekolah di SMPN 13 Jakarta, dan Nur Asia Uno bersekolah di SMP Islam Al-Azhar Pusat.
Nur Asia Uno, bisa kenal dengan Sandiaga Uno, karena memang Sandi berteman dengan kakak Mpok Nur.
Diceritakan Nur Asia Uno, ternyata dirinya dengan Sandiaga Uno telah menjalani masa pacaran 13 tahun lamanya.
Saat pacaran, kedua sejoli ini pun sering putus nyambung karena berbagai permasalahan.
"Tiga belas tahun pacaran ya sempat putus nyambung putus nyambung, terus nyambung lagi," ujar Nur Asia Uno.
Dalam sebuah wawancara dengan Rosiana Silalahi, di program Rosi, yang tayang di Youtube Kompas TV 26 Desember 2016, disebutkan bahwa kisah cinta Nur Asia Uno dan Sandiaga Uno ini ibarat kisah cinta antara anak tuan tanah dan si kutu buku.
Si kutu buku yang dimaksud adalah Sandiaga Uno, sementara anak tuan tanah ada Nur Asia Uno.
Saat ditanya Rosiana Silalahi, apa alasan Nur Asia Uno mau menerima Sandiaga Uno sebagai pacar lanjut menjadi suami, Mpok Nur mengatakan bahwa Sandi merupakan sosok yang bisa jadi guru.
"Karena Sandi itu buat saya di mata saya ini adalah sosok anak yang baik, selain dia pintar, dia juga guru buat saya, karena dia banyak mengajarkan saya dari kehidupan glamor sampai hal-hal yang sederhana. Dan dia selalu mengajarkan gimana caranya menghargai orang lain, gimana caranya bantu orang susah, saya merasa cocok" ujar Nur Asia Uno.
"Apa nikmatnya meninggalkan kehidupan glamor untuk hidup lebih sederhana?" kata Rosiana Silalahi meimpali.
Nur Asia Uno mengatakan, kebahagian tak dapat dibeli dengan uang.

"Buat saya kebahagiaan itu gak bisa dibeli dengan uang. Ternyata selama ini yang saya dapat itu materi. Tapi begitu Sandi ajarin, ternyata orang itu melihat kamu jangan dari harta kamu, tapi orang itu harus melihat kamu di mana kamu bisa berbuat banyak untuk orang lain," ujar Nur Asia Uno.
Sandiaga Uno langsung bertepuk tangan gembira setelah mendengar jawaban Nur Asia Uno.
Sandiaga Uno sempat dicolek Mpok Nur agar tak berlebihan tepuk tangan.
Dilansir TribunJabar.id dari MoneySmart.id, hubungan Sandiaga Uno dan Nur Asia Uno berlanjut saat sama-sama kuliah di Negeri Paman Sam.
Hingga akhirnya, mereka menikah di Singapura pada tahun 1996, tanpa pesta mewah.
Selama kurang lebih 23 tahun menikah, Sandiaga Uno dan Nur Asia Uno dikaruniai tiga orang anak, di antaranya Anneesha Atheera Uno, Amyra Atheefa Uno, dan Sulaiman Saladdin Uno.
Kini, Nur Asia Uno masih dikenal sebagai pribadi yang ramah senyum dan sering mengenakan pakaian yang sederhana namun tetap fashionable.
Nur Asia Uno kerap kali memamerkan gaya busananya di Instagram.
Resep kebahagiaan Sandiaga Uno pun ternyata memang terletak pada sosok Nur Asia.
Nur Asia Uno selama ini tak pernah pelit senyum, suka menghibur, dan enggak jaim alias jaga imej.