Kisah Sedih Ibu Hamil 9 Bulan Sesak Nafas & Tenggorokan Kering di Pekanbaru, Begini Nasib Janinnya
Jadi korban kabut asap di Pekanbaru, begini kisah sedih ibu hamil 9 bulan sesak nafas dan tenggorokan kering.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Erik Sinaga
Adanya bencana kabut asap di Pekanbaru, Ayu Tika Lestari berharap agar pemerintah menanggulangi dampaknya.
Ayu Tika Lestari meminta agar pemerintah memikirkan penanggulangan jangka panjang dari bencana tersebut.
• Bayi Dicekoki Kopi 15 Liter per Hari, Hati-hati Begini Sederet Bahayanya Bagi Kesehatan Buah Hati
"Kalau posko dan pemberian oksigen itu kan penanggulangan hanya sementara. Kita butuh aksi nyata dari pihak pemerintah. Aturan yang dibuat seharusnya dilaksanakan dan pelakunya dipenjara," papar Ayu Tika Lestari.
Jokowi Minta Kinerja Pemda Diaktifkan Lebih Baik Lagi
Kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di berbagai wilayah di Indonesia mendapat perhatian dari Pemerintah.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (16/9/2019) malam tiba di Riau dan langsung menggelar pertemuan dengan menteri serta stakeholder terkait di sebuah Hotel untuk membahas persoalan Kabut asap dan Karhutla.
Laporan TribunPekanbaru, turut hadir menemani Jokowi beberapa menteri di antaranya Menkopolhukam Wiranto, Mendiknas Muhajir Efendi, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri PUPR Basuki Hadimunjono, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita.
Kapolri, Panglima TNI, Kepala BNPB, BMKG hingga pejabat daerah setempat juga turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Dalam rapat terbatas tersebut, Presiden Jokowi menyoroti kinerja stakeholder setempat yang dianggap lamban dan tak melakukan pencegahan karhutla.
Jokowi menyoroti kinerja sistem di pemerintahan daerah mulai dari Kepolisian, TNI hingga stakeholder lainnya belum optimal.
"Kita tahu gubenur punya perangkat sampai ke bawah, mulai bupati, walikota sampai camat dan kepala desa. Kemudian Pangdam juga begitu, punya perangkat Danrem, Dandim, Koramil, Babinsa,"
"Kapolda juga punya perangkat, mulai dari Kapolres, kapolsek sampai babinkantibmas, semuanya ada, belum lagi yang di BNPB, kehutanan, kita punya semua, tapi perangkat-perangkat ini tidak diaktifkan secara baik," ucap Jokowi.
Menurutnya, jika kinerja sistem di daerah dapat diaktifkan secara baik maka karhutla tidak akan terjadi dan dapat dicegah.
"Kalau perangkat itu diaktifkan, saya yakin, kalau ada satu titik api langsung ketahuan sebelum sampai ratusan titik, dan itu sudah saya ingatkan berkali-kali mengenai ini, karena yang kita hadapi ini bukan hutan, tapi lahan gambut, dan hutan gambut, kalau sudah terbakar, sulit dipadamkan," sebutnya.
Lebih lanjut, Jokowi menegaskan pentingnya kehadiran pemerintah daerah setempat yang dianggap sangat penting dalam penanganan kasus ini.
"Kalau tidak ada dukungan dari pemerintah daerah, ini sulit, karena ini adalah pekerjaan besar, pengalaman kita tahun-tahun sebelumnya kan seperti itu, kalau sudah ada titik api itu sulit dipadamkan," ujarnya.
Sementara itu, mengutip dari Kompas.com, Kepala BNPB Doni Monardo mengungkapkan pejabat daerah kurang peduli dengan wilayahnya yang terdampak karhutla.