Menguak Kebenaran Cerita Desa Penari, Warga Kampung Dukuh Ungkap Banyu yang Disakralkan
Desa Penari bukan merupakan nama daerah yang sebenarnya sehingga banyak masyarakat penasaran mengenai keberadaan tempat itu.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
"Hoaks itu. Banyak yang tanya disini apa ada "prabu" atau kakek-kakek? Gak ada disini, keturunan raja gak ada disini," tegas Sanusi.
Sanusi bersikeras membantah kabar tersebut.
• Diundang di Pesbukers Usai Dibentak Raffi Ahmad, Lucinta Luna Trauma: Makanya Jangan Sombong!
"Yang saya ingat itu mengenai Ibrahimi saat KKN dari Genteng dan Sukarejo," aku Sanusi.
Sanusi mengaku desanya itu aman dan tak ada peristiwa aneh seperti yang diceritakan di KKN Desa Penari.
"Disini aman-aman saja," beber Sanusi.

Bahkan setiap kali berkegiatan seperti ingin membuka lahan persawahan dan sebagainya.
"Jadi kita ada selametan," aku Sanusi.
Sanusi juga menyoroti satu per satu kata yang dipakai di cerita KKN Desa Penari.
• Lowongan Kerja PT PLN (Persero) untuk D3/S1 Lengkap, Seleksi di 7 Kota, Segera Cek Syaratnya!
"Di cerita tersebut bilang sindang itu sinden. Padahal disini Sindang Lumput, enggak cocok weis itu. Mungkin maksudnya itu penyanyi," ungkap Sanusi.
Meski menuturkan cerita KKN Desa Penari hoaks, Sanusi justru membocorkan sebuah sumber air yang disakrakan didaerahnya.

"Disini enggak ngerti sindang mas. Yang dimaksud banyu itu sumber air. Nah banyu yang disakralkan oleh metelog tetapi saya mah enggak tau," jelas Sanusi.
• China Open 2019 Mulai Besok: 15 Wakil Indonesia Main, Ini Daftar Lawan-lawannya
Sanusi menyatakan, sumber air atau banyu tersebut bisa dijadikan sebagai obat untuk sembuh dari penyakit jika yakin.
• Pesona Insana Abdul Adjid Istri Ilham Habibie, Lihat Gaya Modisnya dan Kece
"Kalau yakin kepada Allah, air di banyu tersebut bisa menyembuhkan penyakit. Tetapi menurut orang ilmiah, rupanya ada kayu yang mengandung obat.
Nah akarnya pohon tersebut di lewati air sehingga kalau airnya diminum, bisa menyembuhkan penyakit," jelas Sanusi.