Irjen Kemendikbud Datangi SD Negeri Pekayon Jaya 3 Bekasi yang Siswanya Belajar Tanpa Meja dan Kursi

Kedatangannya memastikan agar para siswa yang belajar di lantai itu sudah teratasi dengan baik

Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Kondisi belajar mengajar di SD Negeri Pekayon Jaya 3 Kota Bekasi tanpa meja dan kursi. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ramai pemberitaan soal tidak ada meja dan kursi di SD Negeri Pekayon Jaya 3, Bekasi Selatan, Kota Bekasi membuat pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI menyambangi sekolah tersebut, pada Rabu (18/9/2019).

Kedatangannya memastikan agar para siswa yang belajar di lantai itu sudah teratasi dengan baik.

Pejabat Kemendikbud yang datang itu yakni Inspektur Jenderal Kemendikbud, Muchlis R Luddin.

Dalam kunjungannya, ia memantau aktivitas siswa yang belajar di lantai atau lesehan itu.

Muchlis berserta jajarannya juga mendengar penjelasan Dinas Pendidikan Kota Bekasi terkait tidak adanya meja dan kursi selama dua tahun itu.

Didapatkan penjelasan, kata Muchlis, kekosongan waktu antara kalender anggaran dan kalender pendidikan atau terlewatkan menjadi penyebab tidak adanya kursi meja di sekolah itu.

Apalagi adanya perbaikan atau pembangunan gedung baru.

"Tadi saya lihat hari ini sudah dipastikan sudah teratasi dengan kursi-kursi yang diambil dulu dari hasil merger tapi minggu depan kursinya sudah baru semua,"ujar Muchlis, Rabu (18/9/2019).

Akan tetapi, lanjut Muchlis, seharusnya itu tidak boleh terjadi.

Meskipun diakuinya adanya perbedaan kalender anggaran dengan kalender pendidikan.

Hal itulah yang menyebabkan, terjadinya perencanaan yang tidak sinkron sehingga ada kekosongan waktu.

"Antara pengadaan kursinya, dengan masa belajar anak-anak, disitulah masalahnya. Kalender keuangan itu kan beda dengan kalender pendidikan," kata dia.

Polisi Tangkap Penipu Bermodus Lowongan Pekerjaan di Tangerang, Kelabui Korban Hingga Ratusan Juta

"Jadi begitu pengadaan kan ini baru bisa dimulai Mei atau April segala macem sehinga tadi tidak sinkron. Itu yang membuat anak-anak terpaksa harus belajar dulu di lantai," ungkap dia.

Muchlis mengatakan kejadian ini jangan sampai terulang lagi.

Ia meminta agar ada sinkronisasi antara pemindahan atau pembangunan sekolah dengan pengadaan sarana dan prasarana sekolah seperti meja dan kursi ini.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved