Mengatur Lalu Lintas di Jalan, Hilda Petugas Sudin Perhubungan Jaktim Sempat Alami Gatal-gatal
Baru pertama kali kerja dan berhubungan langsung terjun ke lapangan membuat kondisi tubuhnya mengalami beberapa penyesuaian.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, PULOGADUNG - Hildatunnisa (19) mengeluh kulitnya gatal-gatal diawal bergabung di Sudin Perhubungan Jakarta Timur.
Hal ini lantaran gadis PJLP Sudin Perhubungan Jakarta Timur yang lahir di Jakarta, 2 Desmber 1999, ini tak pernah bekerja di lapangan dan terkena paparan matahari dalam waktu yang lama.
Usai lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), ia bermaksud untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
Namun setelah tujuh kali di tolak Perguruan Tinggi Negeri, dirinya memutuskan untuk mencoba melamar kerja di Sudin Perhubungan Jakarta Timur.
Baru pertama kali kerja dan berhubungan langsung terjun ke lapangan membuat kondisi tubuhnya mengalami beberapa penyesuaian.
• Curhat 2 Petugas Sudin Perhubungan Jaktim yang Sering Diajak Foto hingga Berkenalan Saat Bertugas
"Biasanya enggak di lapangan lama-lama begini. Makanya pas awal-awal itu pada getel sampai bintik merah besar-besar. Mungkin dari keringat kali ya, karena panas," jelasnya di Pulogadung, Senin (23/9/2019).
Selain itu, baru seminggu di lapangan ia mengaku warna kulitnya mengalami perubahan.
Warna kulitnya terlihat gelap karena terpapar sinar matahari langsung.
Dijelaskannya, terkadang handbody yang digunakannya tak mampu membuat warna kulitnya tetap putih seperti sedia kala.
"Kalau sekarang udah engga gatal lagi karena udah penyesuaian. Paling tuh ya sekarang dibilang 'ih Hilda hitaman'. Kan aku kerjanya juga di lapangan," lanjutnya.
Pembawaan dirinya yang cuek, membuat ia tak memusingkan perubaham warna kulit yang terjadi.
Baginya jauh lebih penting untuk bersyukur untuk apa yang dimilikinya saat ini.
Gagalnya masuk ke perguruan tinggi negeri ternyata membawanya ke pekerjaan yang lebih banyak mengenal banyak orang dan berkomunikasi dengan banyak orang.
Sehingga, apapun yang terjadi selalu ia terima dengan ikhlas. Bekerja di lapangan membuatnya mengerti bagaimana cara bersikap terhadap orang lain dengan karakter yang berbeda-beda.