Demo Tolak RKUHP dan UU KPK

Begini Cerita Mahasiswa Unindra Pertama Kali Ikut Demo di Gedung DPR RI

Tak ada perkuliah alias sedang libur, Ahmad Ghifari dan Krisna Budianto ikut andil dalam aksi unjuk rasa kemarin.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA
Ahmad Ghifari (kanan) dan Krisna Budianto (kiri), mahasiswa semester 5 Jurusan TI di Unindra, Rabu (25/9/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO - Dua mahasiswa Jurusan Teknik Informasi (TI) Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) bagikan kisah mereka usai mengikuti aksi demo di depan Gedung DPR MPR RI pada Selasa (24/9/2019) kemarin.

Tak ada perkuliah alias sedang libur, Ahmad Ghifari dan Krisna Budianto ikut andil dalam aksi unjuk rasa kemarin.

Saat TribunJakarta.com, Rabu (25/9/2019) keduanya mengatakan baru pertama kali ikut demo dan dibuat merinding dengan solidaritas mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI saat tolak RUU KUHP dan UU KPK.

"Itu pertama kali kita ikut demo. Kebetulan kemarin memang libur makanya ikut. Kalau pas Senin kebetulan enggak bisa karena ada mata kuliah penting," kata keduanya bersahutan di Kampus B Unindra, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Keduanya mengaku senang bisa merasakan langsung menolak RUU KHUP yang diakuinya ngawur itu.

Mahasiswa Unindra Jakarta Tak Lanjutkan Aksi Demo di Gedung DPR MPR Karena Alasan Ini

Pengalaman baru ikut demo, membuat keduanya sulit membedakan provokator ketika aksi unjuk rasa dimulai.

Ghifari menuturkan, ketika di lokasi rupa provokator tak nampak alias susah dibedakan.

Hingga akhirnya aksi mahasiswa dipukul mundur dengan water canon dan gas air mata.

"Kita murni gerakan dari hati. Begitu di lokasi susah bedain provokator yang mana. Yang kita tau, di sana kita datang mencari keadilan dengan tangan kosong kemudian diserang," kata Krisna.

Terkena gas air mata hingga sesak di dada juga dirasakan keduanya. Namun sebagai lelaki mereka bertugas melindungi mahasiswi perempuan untuk berlindung ke tempat yang aman.

Dengan saling bahu-membahu, teman yang sesak nafas hingga pingsan dibopong ke tempat aman dan dicarikan bantuan seperti ambulans dari Palang Merah Indonesia (PMI).

Keduanya mengatakan akan terus menyuarakan keadilan dan menolak RUU KUHP serta UU KPK. Ketika mahasiswa kembali turun aksi, keduanya pun akan ikut serta kembali.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved