Demo Tolak RUU KUHP dan UU KPK
Kabar 4 Mahasiswa UIN Jakarta Hilang Pasca-Demo di DPR: 2 Ditahan Polisi, Lainnya Sudah Pulang
Pasca-demo mahasiswa di gedung DPR RI, ramai beredar kabar empat mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dinyatakan hilang.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Banyak yang pada mencar, kita bertiga terdampar. Ini lagi nunggu teman. Kita ke rumah teman yang ada di Ciputat dulu," ujar Hilmi.
Fajar menambahkan, kalau mereka akan pulang Rabu siang menggunakan bus.
"Ya paling kita pulang besok, iya Rabu, naik bus," jelasnya.
Fikri, lebih banyak cerita saat situasi chaos di area gedung DPR. Ia sangat menyayangkan tindakan represif dari aparat kepolisian.
Ia mengatakan, datang jauh-jauh dari Ciamis bersama para buruh tani agar aspirasi mereka didengar.
Namun, yang menyambut justru gas air mata yang membuat pedih mata dan sesak pernapasan mereka.
"Kita datang baik-baik tapi malah disambut gas air mata," ujar Fikri.
Selain tindakan represif aparat, Fikri juga menyayangkan aksi anarkis massa demo yang ia belum tahu apakah itu dari mahasiswa atau massa tak dikenal.
Pembakaran motor dan penghancuran terhadap fasilitad umum, menurutnya akan memberikan stigma buruk terhadap pergerakan mahasiswa.
"Menyayangkan aksi anarkis kaya gitu, jadi stigma buruk juga kan," ujarnya.
Mahasiswa semester lima jurusan Pendidikan Jasmani itu mengaju sering ikut unjuk rasa di daerahnya. Utamanya, mereka fokus isu pertanian.
Kedatangan mereka ke Jakarta pun ingin menyuarakan suara petani yang menolak RUU Budidaya Pertanian.
"RUU pertanian merugikan petani," ujarnya.
Selain itu, Fikri dan kawan-kawan ingin menyuarakan penolakan terhadap pengesahan Undang-undang KPK yang sudah disahkan.
"Dewan pengawas, itu kan yang paling janggal. KPK menajdi kembaga eksekutif tapi indepnden itu kan rancu banget," jelasnya.