Demo di Jakarta
Ratusan Orangtua Datangi Polres Jakarta Utara Rabu Malam, Ingin Jemput Anaknya yang Bikin Rusuh
Ratusan orangtua memenuhi gerbang depan Polres Metro Jakarta Utara, Rabu (25/9/2019) malam.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Ratusan orangtua memenuhi gerbang depan Polres Metro Jakarta Utara, Rabu (25/9/2019) malam.
Mereka hendak menjemput anak-anak mereka.
Tercatat sebanyak 150 pelajar diamankan Polres Metro Jakarta Utara karena membuat kericuhan di Jalan Gunung Sahari pada Rabu siang.
Pantauan TribunJakarta.com pukul 22.15 WIB, para tua ini beramai-ramai menunggu dipanggil petugas yang telah mendata anak-anak mereka.
Tampak di wajah para orangtua cemas saat menunggu dipanggil polisi masuk guna menjemput anak mereka.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto menjelaskan kepada para orangtua perihal anak-anak mereka yang membuat kerusuhan saat bergerak menuju ke Gedung DPR RI.
"Kami mengamankan putra-putra bapak ibu semua, karena tadi putra-putra bapak ibu semua hendak melaksanakan aksi, tapi tujuannya nggak jelas," ujar Budhi.
"Sehingga kami mengamankan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," Budhi menjelaskan.
Budhi juga menegaskan bahwa polisi tidak menahan para pelajar ini. Namun, polisi hanya mengamankan dan mendata ratusan pelajar ini.
Yastri, seorang ibu dari salah satu pelajar SMK Tanjung Priok 1, mengaku ingin menjemput anaknya.
Ia mendapat kabar bahwa anak laki-lakinya itu hendak mengikuti demo ke Gedung DPR RI.
"Saya jemput anak saya. Dia ikut-ikutan ngikut demo," kata Yastri.
Menurut Yastri, anaknya tidak izin saat hendak ikut demo bersama teman-temannya yang lain.
Yastri pun mengaku tak setuju anaknya ikut demo.
Selain karena tanpa seizinnya, Yastri yang sedang sakit ingin agar anaknya menjaganya di rumah ketimbang ikut demo.
"Nggak tahu sayanya, saya lagi sakit di rumah, nggak izin. Dia sekolah TM Kapal Tanjung Priok. Ya nggak setuju lah. Saya kan nggak tahu," ucap Yastri.
Yastri pun berharap tindakan kepolisian yang melakukan pengamanan bisa menimbulkan efek jera bagi anaknya.
"Ya harapannya supaya sekolah yang benar, nggak ikut-ikutan demo," ucap Yastri.