Penangkapan Terduga Teroris
Rekam Jejak Terduga Teroris Bekasi: Sang Guru Berstatus Pengantin Baru dan Saksi Parpol Pilpres 2019
Densus 88 Antiteror menciduk seorang terduga teroris berinisial ASH (26) disebuah rumah kontrakan di RT 007/002, Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Dikenal Tertutup
Karmen (36), warga yang mengontrak bersebelahan dengan pasutri terduga teroris mengatakan, selama tinggal bertetangga, dia tidak pernah berbincang atau mengetahui secara personal.
"Saya kurang kenal baru sebulan disini, tinggal berdua aja suami istri," kata Karmen kepada TribunJakarta.com.
Pasutri ini sangat tertutup, keseharian mereka lebih sering dilakukan di dalam kontrakan. Sejak pertama kali pindah, mereka juga tidak pernah mengenalkan diri kepada tetangga samping atau depan rumah kontrakan.
"Jarang keluar, paling suaminya aja kalau solat jumat ke masjid, sama ke warung aja, keluar aja ada saya juga enggak negor (menyapa) lewat aja," jelas dia.
Saking tertutupnya, aktivitas seperti menjemur pakaian juga dilakukan malam hari, bahkan mereka selama tinggal jarang sekali beraktivitas keluar rumah meski menurut infomasi warga, suaminya mengaku bekerja di sebuah perusahaan.
"Enggak pernah ngobrol tapi kalau kata orang-orang sini ngakunya kerja, tiap pagi cuma saya enggak pernah liat dia berangkat kerja," jelas dia.
Warga Curiga
Karmen (36), tetangga yang mengontrak berselahan dengan terduga teroris mengatakan, sebelum operasi penangkapan, dua hari lalu ia kerap melihat sejumlah orang yang tidak dikenal melintas di sekitaran kontrakan.
"Udah dari kemarin ada orang, dua hari ini udah ada orang mondar-mandir, mulai curiga, biasanya enggak pernah lewat sini, bawa motor, mukanya lihat ke sini mulu, dari hari sabtu-lah itu kira-kira," kata Karmen kepada TribunJakarta.com.
Selanjutnya, malam hari sebelum kejadian, orang yang sama juga masih terlihat melintas di sekitaran rumah kontrakannya. Saat itu, dia tidak menegur atau mencari infomasi lebih lanjut tentang keberadaan orang-orang tersebut.
"Badannya besar-besar pakai baju biasa, saya pikir bank keliling (rentenir)," ungkap Karmen.
Hal yang sama diungkapkan Nyai (54), warga yang tinggal di depan rumah kontrakan pasutri terduga teroris membenarkan perihal keberadaan orang-orang yang mengintai sebelum aksi penangkapan.
"Dari malem polisi sudah muter-muter bae, dari kemarin lah. Malem muter lagi, nanyain rumah pak RT," jelas dia.