Demo di Jakarta
Fokus dengan Tuntutan, BEM UIN Jakarta Tolak Datang ke Istana
Ketua Dema UIN Jakarta, Sultan Rivandi, menegaskan, pertemuan dengan Presiden bukanlah poin yang menjadi tuntutan mahasiswa.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) atau Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Jakarta, menolak untuk datang ke Istana Negara, bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo mengundang mahasiswa, khususnya yang terhabung dalam BEM untuk menemuinya hari ini, Jumat (27/9/2019).
Ketua Dema UIN Jakarta, Sultan Rivandi, menegaskan, pertemuan dengan Presiden bukanlah poin yang menjadi tuntutan mahasiswa.
Sultan ingin Presiden fokus pada tujuh tuntutan mahasiswa:
1. Menolak RKUHP, RUU Pertambangan Minerba, RUU Pertanian, RUU Pertanahan, RUU Permasyarakatan, RUU Ketenagakerjaan: Mendesak Pembatalan UU KPK dan UU SDA: Mendesak Disahkannya RUU PKS dan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga.
2. Batalkan pimpinan KPK bermasalah pilihan DPR.
3. Tolak TNI dan Polri menempati jabatan sipil.
4. Stop militerisme di Papua dan daerah lain, bebaskan tahanan politik Papua segera.
5. Hentikan kriminalisasi aktivis.
6. Hentikan pembakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera yang dilakukan oleh korporasi, pembakar hutan, serta cabut izinnya.
7. Tuntaskan pelanggaran HAM, dan adili penjahat HAM; termasuk yang duduk di lingkaran kekuasaan; pulihkan hak-hak korban segera.
"UIN Jakarta tidak akan hadir pada undangan Pak Jokowi, karena itu tidak masuk dalam tuntutan. Point penting yang harus dipertimbangkan bagi Presiden bukan lah pertemuan, tapi hasil tuntutan," tegas Sultan melalui aplikasi pesan singkat.
Sultan tidak mengatakan jelas terkait undangan dari Jokowi itu, ia hanya mendengar kabarnya.
"Saya mendengar kabar undangan tersebut," jelasnya.