Demo Tolak RUU KUHP dan UU KPK

Pemerintah Diminta Membuka Ruang Dialog dengan Sejumlah Elemen Bahas Aspirasi Rakyat

Kerawam Konferensi Waligereja Indonesia mendorong pemerintah membuka ruang dialog seluas-luasnya kepada mahasiswa dan elemen masyarakat.

Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT
Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus melakukan unjuk rasa tolak RUU KUHP dan KPK, di depan kantor DPR-MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Komisi Kerasulan Awam (Kerawam) Konferensi Waligereja Indonesia mendorong pemerintah membuka ruang dialog seluas-luasnya kepada mahasiswa dan elemen masyarakat.

Mahasiswa dan elemen masyarakat itu merupakan putera-puteri Indonesia yang mempunyai kepedulian dan rasa cinta terhadap tanah airnya.

Layaknya sebagai sebuah keluarga, pemerintah merupakan orangtua yang perlu membuka diri, mendengarkan aspirasi, dan berdiskusi dengan masyarakat.

"Sehingga berbagai kesalahpahaman dapat diminimalisir dan kebijakan yang akan dikeluarkan oleh pemerintah juga sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat," ujar Sekretaris Eksekutif Komisi Kerawam KWI, Rm PC Siswantoko Pr, kepada Tribunnews.com, Jumat (27/9/2019).

Dalam seruan moralnya, Kerawam KWI mendukung penyampaian pendapat oleh masyarakat yang bertujuan mewujudkan keadilan, kemajuan, dan kesejahteraan bangsa.

Rakyat sebagai pemilik kedaulatan bangsa ini sudah semestinya terlibat aktif menjaga dan merawat negeri ini agar tetap kokoh, aman, dan damai sebagai rumah bersama bagi semua warga negara.

Namun Kerawam KWI mengutuk berbagai tindakan kekerasan yang mengatasnamakan demokrasi dan kepentingan masyarakat.

Kekerasan, apalagi kerusuhan yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban, merupakan tindakan merendahkan martabat hidup dan merusak nilai-nilai demokrasi.

Perwujudan kebebasan dalam berserikat, berkumpul dan menyampaikan pendapat harus berpegang teguh pada aturan yang berlaku dan memperhatikan kepentingan umum.

"Kekerasan apapun bentuknya tidak akan mampu menyelesaikan masalah, justru akan menambah penderitaan hidup masyarakat," kata Rm PC Siswantoko Pr.

Kerawam KWI menilai perlu adanya kewaspadaan terhadap pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dan ingin memanfaatkan keadaan.

Saat ini ada begitu banyak pihak dengan berbagai kepentingan dan agenda, termasuk kepentingan untuk merongong Pancasila, memperlemah bangsa, dan memecah belah masyarakat.

Sangat dimungkinkan bahwa mereka menyusup dan memanfaatkan para demonstran untuk memperjuangkan kepentingan mereka.

Sekretaris Eksekutif Komisi Kerawam KWI, Rm. PC. Siswantoko, Pr.
Sekretaris Eksekutif Komisi Kerawam KWI, Rm. PC. Siswantoko, Pr. (Tribunnews.com)

"Oleh karena itu, perlu adanya sikap peka, kritis, dan waspada terhadap para penumpang gelap tersebut, sehingga mereka tidak mampu merusak kegiatan demonstrasi yang murni untuk kebaikan bersama," jelasnya.

Terakhir Kerawam KWI mengapresiasi aparat keamanan yang telah menjaga dan mengawal penyampaian pendapat sesuai dengan prosedur yang ada, meski di beberapa tempat terjadi kericuhan dan kerusuhan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved