Pemprov DKI Minta Nama Baik Dipulihkan Terkait Ambulans, Kapolda Metro Jaya: Kita Pelajari Dulu
Gatot pun berjanji akan melakukan investigasi terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh brimob terhadap petugas medis DKI.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono angkat bicara soal permintaan pemulihan nama baik yang disampaikan oleh Kelapa Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti.
Ia menyebut, pihaknya masih akan mempelajari dulu peristiwa salah tangkap ambulans milik Pemprov DKI yang terjadi Kamis (27/9/2019) dini hari lalu.
"Kami masih pelajari persitiwa ini, nanti perkembangannya kami kabari," ucapnya di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2019).
Tak hanya itu, Gatot pun berjanji akan melakukan investigasi terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh brimob terhadap petugas medis DKI.
Pasalnya, beberapa orang petugas medis mengalami cedera pada bagian kaki dan kepala saat bertugas di lokasi kerusuhan beberapa waktu lalu.
"Itu kami dalami juga ya," ujarnya singkat.
Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kesehatan DKI Jakarta meminta nama baiknya dipulihkan setelah adanya tudingan mobil ambulans membawa batu dan bensin.
"Kami minta ada rehabilitasi nama baik institusi Pemprov DKI Jakarta termasuk jajaran Dinas Kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Mapolda Metro Jaya, Kamis (26/9/2019).
Widyastuti menuturkan, pihaknya memang menyediakan dukungan medis ketika demonstrasi berlangsung.
Ia menyebut Dinkes DKI juga menerima surat resmi dari Polda Metro perihal penyediaan mobil ambulans.
"Kami memastikan Pemprov dan Dinas Kesehatan DKI akan selalu mendukung kegiatan masyarakat dalam jumlah besar. Kami akan berpartisipasi menyediakan dukungan kesehatan untuk saat ini dan seterusnya," ujar dia.
Peristiwa ini sendiri bermula dari salah tangkap enam ambulans yang satu diantaranya merupakan milik Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Keenam ambulans beserta para petugas medis itu diamankan lantaran diduga membantu menyuplai batu dan bensin untuk membuat bom molotov bagi massa yang terlibat bentrok dengan kepolisian.
Namun, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Aryo Yuwono mengklarifikasi hal tersebut.