AJI Minta Perusahaan Media Lebih Perhatikan Wartawannya yang Meliput Peristiwa Berpotensi Ricuh
Apalagi, ketika wartawan tersebut bertugas meliput peristiwa yang berpotensi ricuh
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) meminta perusahaan media untuk lebih memperhatikan wartawannya saat meliput suatu peristiwa.
Apalagi, ketika wartawan tersebut bertugas meliput peristiwa yang berpotensi ricuh.
Hal itu dikatakan Ketua Divisi Advokasi AJI Indonesia Sasmito Madrin saat ditemui di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (29/9/2019).
"Kami mengimbau ke perusahaan media, ketika menerjunkan wartawannya ke lapangan yang berpotensi ricuh atau konflik, untuk memberikan alat pelindung diri. Misalkan helm, masker, dan kacamata yang bisa menahan gas air mata.
"Jadi tidak hanya menerjunkan wartawannya ke lapangan, tapi harus membekali perlengkapan alat penunjang," tambahnya.
• Besok, AJI Jakarta Bakal Kumpulkan 10 Jurnalis Diduga Korban Kekerasan Saat Liput Demo di DPR
• Ojek Online Pendatang Baru Mulai Ekspansi ke Bekasi
Sebelumnya, sekitar 15-20 orang anggota AJI Jakarta menggelar aksi jalan mundur di Bundaran HI pagi ini.
Koordinator aksi jalan mundur Jekson Simanjutak mengatakan, hal itu dilakukan sebagai bentuk kemunduran demokrasi.
"Aksi ini adalah sebagai tanda kemunduran demokrasi atas penangkapan dan penetapan tersangka rekan kami di AJI Jakarta, Dandhy Dwi Laksono," kata Jekson saat ditemui di lokasi aksi.
Mereka pun mendesak pihak Kepolisian menghentikan kasus yang menimpa Dandhy.
"Kami merasa apa yang dilakukan terhadap Dandhy sangat jauh dari demokrasi kita," ujar Jekson.