Demo di Jakarta

Rencana Teror Gunakan Bom Molotov saat Aksi Massa 212 Dibongkar Polisi, 6 Orang Diciduk di Tangerang

Polda Metro Jaya dan Polres Metro Tangerang Kota membongkar dugaan rencana jahat membuat gaduh menggunakan bahan peledak.

TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Jelang Zuhur, Massa Mujahid 212 long march menuju Masjid Istiqlal untuk melaksanaka Salat Zuhur berjamaah, Sabtu (28/9/2019). 

"Mundur mundur mundur Jokowi, mundur Jokowi sekarang juga," katanya.

Massa Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI tak jadi merangsek ke depan Istana Merdeka karena Jalan Merdeka Barat telah ditutup dengan kawat berduri.

Mereka pun hanya berorasi di sekitar Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda. 

Sampai waktu untuk berdemo berakhir, massa aksi membubarkan diri dengan tertib.

Polisi Sudah Antisipasi Penyusup 

Polres Metro Jakarta Pusat telah mengantisipasi penyusup di kerumunan massa Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI.

"Kalau nanti ada penyusup atau ada provokator dan sebagainya, kami bersiap dengan semua kemungkinan. Itu bagian dari pengamanan pada hari ini," kata Wakil Kapolres Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro, kepada wartawan di sekitaran Jalan MH Thamrin, pukul 09.01 WIB.

"Tentunya semua kerawanan, kami lakukan antisipasi. Baik itu kerawanan seperti kemacetan lalu lintas atau aksi-aksi lain," lanjutnya.

Susatyo menyebut kegiatan pengamanan aksi mujahid 212 mulai dilakukan sejak pukul 05.00 WIB.

"Kami sudah siap untuk memberikan pelayanan dan pengamanan," ucapnya.

Dia mengimbau, agar massa aksi mujahid 212 segera menuju area patung kuda, dekat kawasan Monas, Jakarta Pusat.

Tujuannya, kata dia, agar kegiatan aksi ini berjalan aman dan lancar.

"Situasi arus lalu lintas saat ini di bundaran HI masih lancar dan massa juga masih kooperatif untuk kami berikan imbauan-imbauan untuk menuju ke patung kuda," ujarnya.

Semisal massa aksi mujahid 212 semakin banyak, lanjutnya, rekayasa arus lalu lintas segera diberlakukan.

"Kami akan melihat berapa jumlah massa yang akan hadir hari ini. Apabila nanti telah memenuhi jalan, tentu akan ada rekayasa arus lalu lintas, tergantung pada situasi," katanya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved