Polisi Grebek Istri Berduaan dengan Seorang Dokter di Kamar, Ini yang Dilakukan Saat Penggerebekan

Seorang polisi di Kota Mojokerto Jawa Timur grebek istrinya yang seorang bidan berduaan dengan seorang dokter di kamar.

Penulis: Suharno | Editor: Muhammad Zulfikar
Tribun Manado
Ilustrasi selingkuh 

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang polisi di Kota Mojokerto Jawa Timur harus meratapi nasibnya karena sang istri berselingkuh.

Bahkan polisi berinisial KH ini melihat dengan mata kepalanya sendiri saat sang istri yang seorang bidan berinisial MAD sedang berduan dengan pria lain.

Yang lebih menyakitkan MAD yang bekerja di RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, berselingkuh dengan seorang dokter.

Dilansir TribunJakarta.com dari Kompas.com, peristiwa penggerebekan itu terjadi di sebuah rumah di kompleks perumahan Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.

Penggerebekan dilakukan suami bidan didampingi Bhabinkamtibmas dan perangkat Kelurahan Wates.

Penggerebekan tersebut dilakukan selama satu jam.

Ikut Diamankan Ketika Ricuh Demo Jakarta, Joko Widodo dan Keponakannya Sedang Berlibur di Monas

Saat digerebek, oknum dokter dan bidan tertangkap basah sedang berduaan di dalam kamar.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Ade Warokka membenarkan perihal penggerebekan oknum dokter dan bidan yang bekerja di rumah sakit milik Pemkot Mojokerto tersebut.

Dia menjelaskan, setelah digerebek, kedua orang petugas medis di rumah sakit pemerintah tersebut diserahkan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Mojokerto Kota.

"Yang laki-laki dokter dan yang perempuan bidan. Keduanya diserahkan ke Mako (Mapolres Mojokerto Kota)," kata Warokka saat dikonfirmasi di Mapolres Mojokerto Kota, Selasa (1/10/2019).

Warokka menjelaskan ARP merupakan dokter spesialis di RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

Adapun KH, suami sah dari MAD yang melakukan penggerebekan merupakan anggota Polri di jajaran Polres Kabupaten Mojokerto.

Kronologi Penggrebekan

Ilustrasi Berhubungan Intim
Ilustrasi Berhubungan Intim (Shutterstock)

Dipaparkan, penggerebekan itu berawal dari kecurigaan KH terhadap perilaku istrinya.

Pada Selasa pagi, KH diam-diam membuntuti istrinya.

Tanpa diduga, KH memergoki istrinya dan pria lain masuk ke salah satu rumah di wilayah Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari.

Setelah meyakini istrinya masuk ke rumah bersama pria lain, KH selanjutnya melapor kepada perangkat Kelurahan Wates.

Didampingi sejumlah personel polisi dan perangkat kelurahan, KH akhirnya menggerebek istrinya yang sedang berduaan dengan pria lain.

Saat digerebek, dokter dan bidan itu tertangkap basah sedang berduaan di dalam kamar.

"Masih kita selidiki, kalau nanti terbukti ada unsur pidana, akan kami tindak lanjut dengan proses penyidikan," kata Warokka.

Saat Istri & Anak Tidur, Pria Ini Cabuli Adik Ipar yang Masih di Bawah Umur: Tergoda Pakaian Seksi

Habisi Anak Kandung

Kapolres Demak AKBP Arief Bahtiar saat memimpin olah TKP kasus bapak bunuh diri usai bunuh anak kandungnya sendiri di Desa Kebonbatur , Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jateng, Jumat (27/9/2019) malam.
Kapolres Demak AKBP Arief Bahtiar saat memimpin olah TKP kasus bapak bunuh diri usai bunuh anak kandungnya sendiri di Desa Kebonbatur , Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jateng, Jumat (27/9/2019) malam. (KOMPAS.COM/ARI WIDODO)

Kisah lainnya, Warga Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, berinisial SW (47), nekat menghabisi anak kandungnya AW (3), Jumat (27/9/2019) sore.

Setelah aksinya itu, SW memilih mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

SW nekat melakukan semua itu, lantaran ia kecewa istrinya diduga berselingkuh dengan pria lain.

"Keduanya (bapak dan anak) ditemukan tewas di dalam kamar," kata Kapolres Demak, AKBP Arief Bahtiar, seusai memimpin olah TKP bersama Satreskrim Polres Demak dan Polsek Mranggen.

Di lokasi kejadian, sambung Bahtiar, petugas menemukan sejumlah barang bukti, satu buah pisau dapur, dua buah spidol besar warna hitam, serta satu unit ponsel warna hitam.

"Di dinding kamar mandi, depan pintu kamar dan dinding dalam kamar terdapat tulisan. Pesan berisikan kekecewaan ini diduga tulisan tangan korban. Korban kecewa istrinya diduga selingkuh," ungkap dia.

Hasil pemeriksaan luar oleh tim medis, di tubuh anak balita korban terdapat luka tusukan di dada sebelah kiri. Posisi korban terlentang di atas tempat tidur.

Sedangkan kondisi SW terdapat luka sayatan di leher depan, di pergelangan tangan kiri dengan posisi terlentang di lantai belakang pintu kamar.

"Tidak ditemukan luka lain di tubuh kedua korban," ujar Bahtiar.

Kasatreskrim Polres Demak AKP Aris Munandar menambahkan, dari keterangan sejumlah saksi mata, peristiwa berdarah di Mranggen diketahui pertama kali oleh istri korban SN (47).

Sepulangnya bekerja, sekitar pukul 16.00 WIB, istri korban yang hendak masuk ke dalam rumah, mendapati rumah dalam keadaan terkunci.

Kemudian, ia masuk melalui jendela dapur dengan cara mencongkel. Setelah masuk pintu kamar belakang dalam kondisi tertutup, ketika dibuka, ia terkejut melihat anak dan suaminya sudah bersimbah darah.

"Dugaan kami, bapak membunuh anaknya dengan cara ditusuk di dada sebelah kiri menggunakan pisau dapur hingga meninggal dunia. Kemudian, ia menulis pesan di dinding, lalu nekat bunuh diri dengan menyayat leher dan pergelangan tangannya," ungkap dia.

Kematian Korban, bahkan sampai Berlinang Air Mata Atas kejadian tersebut, pihak keluaga menolak untuk dilakukan otopsi dan menerimanya sebagai musibah.

Kedua jenasah korban langsung dimakamkan malam itu juga. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved