Hari Batik Nasional

Hari Batik Nasional, Mengenal Batik Tirta Suci: Motif Asli Kota Tangerang, Butuh Dukungan Pemerintah

Chairman Board of Director Sanggar Batik Kembang Mayang, Zulifni Adnan mengatakan, batik memang masih menempel stereotype orang tua dan orang dewasa.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Proses pembuatan batik di Sanggar Batik Kembang Mayang di kawasan Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Rabu (2/10/2019). 

Dari warna hingga motif, Batik Tirta Suci sudah banyak dimodifikasi agar tidak kaku dan bisa terus berkembang.

"Batik ini sendiri (Tirta Suci) sudah kita kembangkan dan modifikasi secara bertahap, tapi tetap untuk motif dasarnya kami tekankan," sambung Zul.

Ia menerangkan semua batik yang diproduksi di sanggarnya terutama batik Tirta Suci sebagian besar dilukis secara manual oleh delapan pegawainya yang merupakan warga Larangan, Kota Tangerang.

Namun, untuk beberapa kejadian seperti pesanan dalam jumlah banyak, sanggar Batik Kembang Mayang menggunakan mesin cetak karena mengejar waktu produksi.

"Kalau bisa kami kerjakan tangan kami kerjakan manual karena estetikanya di situ, tapi kalau jumlah banyak dan cepat kami pake cetak. Karena kalau manual itu paling cepat bisa dua bulan tergantung motifnya juga," ungkap Zul.

Dikesempatan yang sama, Koordinator Sanggar Batik Kembang Mayang, Farah mengatakan, per dua meter batik Tirta Suci yang ia buat rata-rata mempunyai harga sampai Rp 565 ribu.

"Tergantung motif pesanan, kan bisa makan waktu dan tenaga juga kalau semakin ribet. Tapi rata-rata kalau saya itu jual per dua meter sampai Rp 565 ribu. Kan kembali lagi sama si pelukisnya," tutur Farah. 

Batik Tirta Suci, Motif Asli Kota Tangerang Butuh Dukungan Pemerintah

Batik Tirta Suci asal Kota Tangerang masih butuh perhatian Pemerintahan Kota Tangerang untuk dikenal secara luas.

Batik yang dibuat langsung di kawasan Kelurahan Larangan Selatan, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang tersebut masih minim diketahui oleh warganya sendiri.

Padahal, Batik Tirta Suci merupakan batik Khas Kota Tangerang yang mempunyai motif berbentuk aliran air dan anggrek-anggrek yang berada di sudut kain.

Zulifni Adnan selaku Chairman Board of Director Sanggar Batik Kembang Mayang mengaku masih membutuhkan dorongan dari Pemerintah Kota Tangerang untuk memperkenalkan batik asal Kota Tangerang.

"Mau bagaimana pun juga kan kita bernaung di bawah payung pemerintah dalam hal ini Pemerintahan Kota Tangerang. Kita butuh dukungan dari mereka untuk memperkenalkan produk asli Tangerang," kata Zulifni kepada TribunJakarata.com, Rabu (2/10/2019).

Sebab, kata pria yang akrab di sapa Zul itu, Pemerintah merupakan salah satu jembatan terbesar untuk menggaungkan nama Batik Tirta Suci ini ke masyarakat luas.

Terutama untuk warga Kecamatan Larangan dan sekitarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved