Demo di Jakarta
Massa Buruh Bubarkan Diri dari Sekitar Gedung DPR RI
Massa buruh dari berbagai federasi serikat pekerja membubarkan diri dari sekitaran gedung DPR-MPR RI, pada sekira pukul 16.20 WIB, Rabu (2/10/2019).
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Said meyakini, tiga tuntutan di atas akan dikabulkan oleh pemerintah Indonesia.
"Saya percaya akan ada upaya-upaya dari pemerintah secara sungguh-sungguh. Joko Widodo juga seorang pendengar yang baik," ucapnya.
Massa Buruh Tak Menuju Istana Negara, Tetap di Gedung DPR-MPR RI

Massa buruh yang berada di sekitaran gedung DPR-MPR RI sejak pukul 11.00 WIB, kini masih berada di lokasi setempat, Rabu (2/10/2019).
Pengamatan TribunJakarta.com, beberapa massa buruh mulai menuju area Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat.
Satu di antara massa aksi, Wahyu, menyebut ingin pulang ke rumah.
"Saya dan teman-teman ingin pulang ke rumah. Tadi dapat kabar, kami tak jadi aksi di depan Istana Negara," ucapnya.
Massa buruh ini terdiri dari beberapa federasi. Satu di antaranya Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
Ketua Harian KSPI, Muhammad Rusdi, menyebut pihaknya sedang bernegosiasi dengan anggota DPR-MPR RI periode 2019-2024.
"Sejauh ini internal kami masih negosiasi dengan pihak DPR-MPR RI," kata Rusdi, sapaannya.
Negosiasi tersebut, lanjutnya, sedang membicarakan bahwa perwakilan massa buruh ingin beretemu dengan Ketua DPR RI periode 2019-2024, Puan Maharani.
"Hari ini, kami memanfaatkan momentum pelantikan pimpinan DPR RI dan ingin bertemu langsung dengan Puan Maharani," ucapnya.
Sayangnya, hingga sekarang pihak massa buruh belum mendapatkan kepastian ihwal pertemuannya dengan Puan Maharani.
"Kami terus berusaha, jika tidak bertemu Puan Maharani, aksi kami sia-sia," ujarnya.
Kata Rusdi, terdapat tiga poin tuntutan dari massa buruh, yakni:
- Tolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan
- Tolak Revisi UU Nomor 13 tahun 2003
- Tolak upah murah atau cabut PP 78 tentang pengupahan