Kabar Senayan
Gerindra Pede Jika Pemilihan Ketua MPR Dilaksanakan dengan Mekanisme Voting
Pihaknya akan terlebih dahulu melaporkan kepada Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto mengenai konstelasi pemilihan Ketua MPR
Partai Golkar merasa paling berhak karena merupakan partai kedua peraih suara terbanyak di Parlemen di bawah PDIP.
Sementara itu Partai Gerindra menganggap bahwa Ketua MPR sebaiknya tidak berasal dari partai koalisi pemerintah.
Hal itu telah ditunjukan oleh kepemimpinan MPR sebelumnya yakni Taufiq Kiemas dan Zulkifli Hasan.
"Masa the winners takes all, kan Presidennya dapat, Ketua DPR dari koalisi pemerintah, sehingga MPR sebaiknya diberikan kepada partai penyeimbang," katanya.
Bila narasi tersebut tidak berubah maka Ketua MPR akan ditentukan melalui mekanisme pemungutan suara.
Bamsoet telah mengumumpulkan pimpinan Fraksi untuk mengkonsolidasikan kekuatan di Hotel Fairmont, pada Rabu kemarin.
Beberapa fraksi telah menyatakan dukungan secara terbuka yakni PPP, NasDem, PDIP, dan tentunya Golkar sendiri.
Sementara itu belum ada yang menyatakan dukungan secara terbuka kepada partai Gerindra.
Di lain pihak Partai Demokrat, PAN, dan PKB menginginkan pemilihan dilakukan secara musyawarah tanpa voting.
Berdasarkan hitung-hitungan kursi di Parlemen, maka Bamsoet mendapatkan 291 suara dari partai yang sudah menyatakan dukungan secara terbuka.
Muzani hanya mendapatkan 78 suara, sementara sisanya 206 suara plus 136 suara DPD masih ditengah-tengah.
Andre mengaku tidak khawatir bila Bamsoet sudah mendapatkan banyak dukungan. Menurutnya Gerindra akan meminta voting pemilihan Ketua MPR dilakukan secara tertutup.
"Kalau tertutup kan cair, kita masih yakin pak Muzani yang terpilih sebagai Ketua MPR," ujarnya.
• Kondisi Suami yang Jadi Target Pembunuhan Istri dan Selingkuhan Mulai Membaik
• 51 Warga Minang Pengungsi Wamena Dipulangkan ke Kampung Halaman
Hanya Demokrat yang Belum Pasti
MPR RI akan menggelar sidang paripurna yang salah satu agendanya memilih pimpinan MPR RI pada malam nanti, Kamis, (3/10/2019).
Berdasarkan Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD ( MD3), kursi pimpinan berjumlah 10 orang yang terdiri dari sembilan fraksi dan satu unsur DPD.
Mayoritas Fraksi telah menyetorkan namananya untuk menjadi pimpinan MPR.
PDIP memasukan nama Ahmad Basarah, Golkar menunjuk Bambang Soesatyo (Bamsoet), Lalu Gerindra memerintahkan Ahmad Muzani, NasDem mendelegasikan Lestari Moerdijat, PKB menunjuk Jazilul Fawaid, Demokrat (belum menentukan), PAN memilih Zulkifli Hasan, PKS memilih Hidayat Nur Wahid, dan PPP menunjuk Arsul Sani. Untuk unsur DPD, Fadel Muhammad terpilih menjadi pimpinan MPR dari Unsur DPD.
"Kami belum menentukan, lagi diurus oleh Ketua Fraksi Demokrat di MPR pak Benny K Harman," kata Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan, Kamis, (3/10/2019).
Baca: Polda Metro Jaya: Tidak Ada Demo Besar Hari Ini
Sembilan fraksi dan ditambah satu fraksi DPD nantinya akan menentukan siapa Calon Ketua MPR. Hingga saat ini terdapat dua Calon kuat yakni Bamsoet dan Muzani. Namun, terakhir Fadel Muhammad juga bertekad menjadi Ketua MPR.
"Fraksi DPD terbesar di MPR, jadi selayaknya Ketua MPR dari DPD," kata Fadel.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gerindra Kekeh Ingin Pemilihan Ketua MPR Dilakukan Lewat Voting