Food Story
Kedai Jamu Bukti Mentjos di Salemba Ada Sejak 1950, Terus Bertahan dengan Racikan Turun Temurun
Bermula dari sebuah warung sederhana di era 1950, Kedai Bukti Mentjos terus bertahan hingga saat ini
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, SENEN - Bermula dari sebuah warung sederhana di era 1950, Kedai Bukti Mentjos terus bertahan hingga saat ini.
Kedai Bukti Mentjos itu diwariskan secara turun temurun.
Generasi ketiga keluarga mendapatkan giliran untuk melanjutkan usaha ini.
Kedai itu pun disulap perlahan dari sebuah warung bambu ala kadarnya di zaman pasca-penjajahan hingga berubah menjadi sebuah bar bergaya kekinian.
Di siang yang menyengat, hilir-mudik pengunjung terlihat menempati deretan kursi dan meja kayu panjang yang dirancang bak sebuah bar.
Di atas meja panjang yang berbentuk huruf U itu, nampan-nampan kecil berwarna merah jambu muda diletakkan berjejer.

Para pembeli yang baru datang langsung duduk di kursi dan memesan segelas jamu.
Pelayan kedai pun langsung bergegas membuatkan jamu di balik rak berisi toples-toples jamu di hadapan pembeli.
Jika tampilan di sebuah bar berisi aneka botol-botol alkohol bermerek kondang dengan harga melangit.
Di Kedai Bukti Mentjos, itu semua tergantikan oleh toples-toples berisi jamu tradisional dengan harga membumi.
Jual Aneka Jamu dari Jamu Kesuburan hingga Turun Berok
Menurut salah satu karyawan yang dituai di kedai itu, Ie Yun, aneka jamu tradisional sarat khasiat bisa dinikmati di sini.
Sebanyak 64 jamu tradisional tersedia di Kedai Bukti Mentjos.
Di antaranya jamu Seninjong, Jamu Klingsir, Jamu Selokarang dan lain-lain.