Datang Terlambat Berujung Maut, Siswa SMP di Manado Ngadu Kelelahan Saat Lari Keliling Lapangan
Terungkap Fanly sempat minta istirahat karena kelelahan, sang guru tak mengizinkan.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Siti Nawiroh
Fakta baru terungkap, korban tak hanya diberi sanksi hukuman lari
Kapolresta Manado Kombes Benny Bawensel, mengungkapkan fakta lain dibalik kematian remaja itu.
TONTON JUGA
Benny Bawensel mengatakan Fanly Lahingide tak cuma dihukum lari 20 putaran oleh sang guru.
Hal tersebut dipaparkan oleh Benny Bawensel saat menjadi narasumber di Sapa Indonesia, Kompas TV, pada Rabu (2/10/2019).
Mulanya Benny Bawensel membeberkan terkait perkembangan kasus tersebut.
Ia mengaku pihal kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari olah TKP terungkap Fanly Lahingide dan tujuh siswa yang turut dihukum guru hanya menempuh jarak sekitar 68 meter saja.
"Dan kami melihat jarak yang ditempuh para siswa itu cuma 68 meter," ucap Benny Bawensel.
• Nagita Slavina Spontan Sebut 2 Kata Ini Saat Lihat Ayu Ting Ting, Raffi Ahmad Semringah: Cemburu Ya
TONTON JUGA
Benny Bawensel menjelaskan saat ini pihaknya telah memeriksa tujuh orang siswa yang ikut dihukum bersama Fanly Lahingide sebagai saksi.
Sementara jenazah Fanly Lahingide, kini tengah di visum di Rumah Sakit Bhayangkara.
"Kemudian ada tujuh orang saksi yang sedang kita lakukan pemeriksaan," kata Benny Bawensel.
"Dan untuk korban telah kita lakukan visum di Rumah Sakit Bayangkara,"
"Namun untuk hasil autopsi kita masih menunggu dalam beberapa hari ke depan," tambahnya.
• Sebut Kepercayaan Rakyat ke Jokowi Turun Akibat Gibran & Bobby Nyalon, Sudjiwo Tedjo Bocorkan Solusi