Perkembangan Robotik di Indonesia Terlambat 10 Tahun Ketimbang Negara Lain

Menurut Erwin, minat perobotan di Indonesia masih sekedar robot yang bisa dimainin tanpa dimaksimalkan fungsinya

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
MAKEX Indonesia International Robotic Competition 2019 di ICE BSD City dari tanggal 6 sampai 7 Oktober 2019, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Minggu (6/10/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, PAGEDANGAN - Dunia perobotan di Indonesia diklaim oleh ahli robot sudah sangat ketinggalan dibandingkan dengan negara eropa dan beberapa negara Asia.

Menurut Erwin Octavia Head of Representative Makeblock di Indonesia mengatakan kalau minat ilmu robotik di Indonesia cukup tinggi walau masih tertinggal 10 tahun ke belakangan dari beberapa negara.

Makeblock sendiri merupakan penyelenggara acara MakeX di Indonesia tentang perlombaan robotik skala nasional.

Menurut Erwin, minat perobotan di Indonesia masih sekedar robot yang bisa dimainin tanpa dimaksimalkan fungsinya.

“Sebenernya minat robotik di Indonesia cukup tinggi, hanya kalau kita lihat dari robotik ini sudah tertinggal 10 tahun lalu perkembangannya. Tapi sedikit dipaksakan pendidikannya di indonesia,” kata Erwin di ICE BSD, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Minggu (6/10/2019).

Lanjut Erwin, perkembangan robotik di Indonesia kini hanya sebatas robot yang bisa maju dan belok kanan kiri.

Padahal, menurutnya, robotik itu jauh lebih komplek ketimbang hanya bisa bergerak dan dikendalikan.

“Padahal sebenarnya robotik itu bisa dari lebih kompleks seperti coding dan pemetaannya,” ujar Erwin.

Di kesempatan yang sama, President Director Purwdhika Startup & Coding School, Purwa Hartono mengatakan seharunya dunia perobotan di Indonesia sudah masuk ke ranah industri.

Seperti yang sudah diterapkan di banyak negara lebih khusus, Jepang.

“Terjadi pergeseran di Indonesia, robot itu hanya just for fun seperti mainan anak-anak. Padahal, sekarang mustinya kiat sudah berangkat ke dunia industri. Kalau pun memang untuk mainan saja harusnya digarap lebih serius lagi,” ucap Hartono.

Maka dari itu, Sinar Mas Land dan Purwadhika Startup & Coding School tengah menyediakan delegasi anak Indonesia melalui MAKEX Indonesia International Robotic Competition 2019 di ICE BSD City dari tanggal 6 sampai 7 Oktober 2019.

Cara Menkominfo Rudiantara Cegah Berita Negatif di Grup WA Para Menteri Kabinet Jokowi-JK

Kompetisi robotik tersebut diikuti lebih dari 100 tim dalam rentang usia 6 sampai 16 tahun yang berkompetisi untuk menjadi perwakilan Indonesia di MakeX International Competition yang akan diselenggarakan di Cina pada Desember 2019.

Project Leader Digital Hub Sinar Mas Land, Irawan Harahap mengatakan, tujuan dari diadakannya kompetisi itu untuk menumbuhkan antusias kaum muda Indonesia dalam bidang kreativitas dan pengembangan teknologi robot di Indonesia.

“Sinar Mas Land sangat mendukung perkembangan teknologi dan inovasi digital karena kami percaya dua hal ini akan mendorong kemajuan Indonesia di masa depan. Hal ini membuat kami serius menggarap Digital Hub yang akan menjadi wadah institusi pendidikan, komunitas, mau pun bisnis start up hingga perusahaan multinasional," ujar Irawan.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved