Buka Suara Dituding Cuitannya Berbahaya & Kebal Hukum, Denny Siregar Blak-blakan Singgung Propaganda
Pegiat media sosial Denny Siregar akhirnya buka suara soal tudingan cuitannya berbahaya dan dianggap kebal hukum.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok pegiat media sosial Denny Siregar akhirnya buka suara terkait tudingan yang diarahkan kepadanya.
Denny Siregar tak lelah menjelaskan dan mengklarifikasi segala tuduhan miring ke Jokowi, biar pun dia bukan 'orang dalam istana' apalagi juru bicara presiden.
Namanya dikenal karena Denny Siregar merupakan pegiat media sosial yang aktif mengklarifikasi isu-isu miring seputar kebijakan kepala negara.
Ia juga aktif menyuarakan pikiran kritisnya terkait masalah sosial dan politik dengan gaya bahasa yang menggelitik atau biasa disebut influencer.
• Menantu Curhat Sayang Mertua: Dikenal Wanita Tangguh dan Impian Mulianya Tak Kesampaian
Kini ia mendapatkan tudingan menjadi sosok yang kebal hukum.
Lantas Denny Siregar bereaksi dengan adanya tudingan itu.
Hal tersebut diungkapkan Denny Siregar saat hadir menjadi narasumber di acara Q & A Metro Tv dilansir pada Senin (7/10/2019).
TONTON JUGA:
Dalam acara yang bertajuk 'Dicari Warganet', Denny Siregar mendapatkan berbagai pertanyaan terkait aktivitasnya menjadi penggiat media sosial.
Satu diantaranya berkaitan dengan tudingan cuitannya yang berbahaya dan sosoknya yang kebal hukum.
Pertanyaan itu pertama kali dilontarkan Sultan Rivadi sebagai Ketua Dema UIN Syarif Hidayatullah.
• Diragukan Jadi Pengacara Handal, Ruhut Sitompul ke Rocky Gerung: Gak Pernah Ngaca Bicara Sembarangan
"Abang paham enggak di media sosial itu tak semua pemahaman sama dan semua usia serta latar belakang sama. Abang mengira tidak cuitannya itu berbahaya?" tanya Sultan Rivadi.
"Berbahaya dari mana? Jadi kalau gitu mas main Twitter dan Facebook bahaya dong bagi saya," jawab Denny Siregar.
"Ya makanya dari itu, saya mengkritisi konten abang. Tadi kan ditanya kriteria apa etika menurut abang, abang bilang tak ada kata kasar," jelas Sultan Rivadi.
"Coba tunjukkan dimananya yang berbahaya?" tanya Denny Siregar.
Menjelaskan pertanyaan yang dicecar Sultan Rivadi, Jurnalis Senior Budi Setyarso menuturkan penilaian cuitan Denny Siregar yang disebut berbahaya tersebut.
• Ayu Ting Ting Masuk Daftar Tercantik Sedunia Hadapi Blackpink, Ayah Puji Syukur: Kita Orang Kampung
"Ada penilaian berbahaya secara tak langsung. Pertama perlakuan aparat hukum kita ke kelompok yang pro pemerintah, tak sama dengan kelompok yang mengkritisinya."
"Jadi ketika satu kelompok mengeluarkan hoaks langsung ditindak hukum, ada juga ketika kelompoknya mengeluarkan identitas pribadi dan dibully di jagat maya, tetapi tak ada tindakan apapun. Itu secara sistem membahayakan kita karena ada perlakuan tak sama. Karena itu, publik curiga kelompok Denny Siregar diback-up pemerintah," jelas Budi Setyarso.

"Emang benar?" cecar Andini Effendi sebagai host.
Denny Siregar lantas tertawa dan senyum-senyum mendapatkan pertanyaan tersebut.
"Dimana saya dibackup di pemerintah? di kasus Aceh itu saya tak menghina. Saya hanya mengkritisi Parlemen Aceh...sama seperti saya mengkritisi Gubernur Anies Baswedan lantas saya dianggap menghina warga DKI Jakarta," jawab Denny Siregar.
• Dianggap Kian Galak Kritisi Jokowi oleh Ruhut Sitompul, Rocky Gerung: Saya Cuma Interupsi Kedunguan!
Lebih lanjut, Denny Siregar menuturkan bahwa kasus di Aceh tersebut memiliki bukti hukum lemah sehingga pihak lawan tak bisa menjebloskannya ke penjara.
Denny Siregar bersikeras bahwa sosoknya tak memiliki back-up pemerintah dan kabar tersebut hanya propaganda semata.
"Mereka tak mampu memasukkan saya ke sel jadi saya diframming merupakan sosok yang kuat. Ini kan masalah framming saja, propaganda," beber Denny Siregar.
INI VIDEONYA:
Denny Siregar menilai terdapat berbagai pihak yang membangun framming bahwa sosoknya kuat dan dilindungi pemerintah karena kalah melawannya.
"Pertanyaannya betulkah saya kebal hukum atau alat buktinya tak cukup," imbuh Denny Siregar.
"Mungkin orang juga bertanya mengapa sosok Denny Siregar bisa mendapatkan buktinya dan soal video ambulans, itu dapat dari mana?" cecar Andini Effendi.
• Istri Fadli Zon Jarang Disorot, Katharine Grace Ternyata Punya Jabatan Penting di Dunia Perbankan
Denny Siregar menuturkan tak bisa menyebutkan dengan lantang sosok sumbernya ketika hadir di acara publik.
"Saya rasa itu biasa di lapangan dan saya enggak bisa memberitahu namanya," jawab Denny Siregar.
"Soalnya video tersebut diupload hampir bersamaan dengan beberapa kelompok disana," imbuh Budi Setyarso.

"Banyak orang pak disana...Pak Budi kan seorang wartawan harusnya paham," tegas Denny Siregar dengan nada tinggi dan tunjuk-tunjuk.
Budi Setyarso lantas menuturkan, kalau jurnalis mendapatkan informasi maka dicari tahu terlebih dahulu kebenarannya, bukan langsung unggah di media sosial seperti yang dilakukan Denny Siregar.
• Ketika Jan Ethes Angkat Kaki ke Paha Jokowi Tuai Perhatian: Cuma Dia yang Berani sama Presiden
"Kita verifikasi lapangan tetapi anda langsung di upload...belakangan salah terus dihapus karena menghormati polisi," beber Budi Setyarso.
"Saya salah dari mana? Ketika TMC Polda juga menggunggahnya kecuali mereka tak melakukannya," imbuh Denny Siregar.
"Seharusnya kalau benar, tak perlu dihapus videonya," cecar Sultan Rivadi.