Kasus Korupsi
Bupati Lampung Utara Kena OTT KPK: Jadi Bupati di Umur 32 Tahun, Royal Hingga Sikap Partai NasDem
Syahruddin juga mengatakan, Agung terkenal royal dan tidak segan memberikan sumbangan kepada warga, khususnya ke masjid yang ada di lingkungan itu.
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Wahyu Aji
2. Jadi tontonan warga
Dilansir dari Tribunnews, informasi OTT sudah santer terdengar oleh warga masyarakat sejak pukul 19.00 WIB.
Lalu, pantauan di lapangan, petugas KPK terlihat mendatangi rumah dinas bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara.
Rombongan mobil yang diduga milik petugas KPK ini masuk ke komplek rumah dinas itu pada pukul 20.30 WIB.
Di salah satu mobil tersebut terlihat boks berstiker KPK. Lalu beberapa kepala dinas juga terlihat berdatangan ke rumah dinas tersebut. Mereka terlihat terburu-buru masuk ke dalam rumah dinas.
Rumah dinas pun dijaga ketat petugas Satpol PP. Bahkan setelah para kepala dinas datang, pagar langsung ditutup. Warga dan wartawan tidak diperbolehkan masuk.
Tampak sejumlah warga langsung mengabadikan momen keramaian itu. Ada yang mengambil foto dan video melalui gawai mereka.
Lalu sekitar pukul 21.52 WIB, sekitar 6 mobil keluar dari rumah dinas bupati.
Sementara itu, Kapolres Lampung Utara AKBP Budiman Sulaksono, belum bisa memastikan, apakah benar ada OTT KPK di Lampung Utara.
"Saya belum cek, nanti saya kroscek dahulu, takut salah memberikan informasi,” katanya saat dihubungi Tribunlampung.co.id via telepon, Minggu 6 Oktober 2019.
3. Sikap Partai NasDem
Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara dalam operasi tangkap tangan (OTT), Minggu (6/10/2019) malam.
Agung yang merupakan kader Partai NasDem diduga terlibat tindak pidana suap terkait proyek di Pemkab Lampung Utara.
Menanggapi hal itu, Sekjen Partai NasDem Johnny G. Plate mengungkapkan, pencegahan korupsi telah diterapkan dalam sistem pengkaderan di partainya dan seleksi calon pejabat legislatif dan eksekutif.
Plate mengatakan, partainya telah menerapkan upaya berlapis-lapis agar kadernya tak melakukan korupsi.