Dianggap Kian Galak Kritisi Jokowi oleh Ruhut Sitompul, Rocky Gerung: Saya Cuma Interupsi Kedunguan!

Begini reaksi spontan Rocky Gerung saat dianggap kian galak kritisi Jokowi oleh Ruhut Sitompul.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Suharno
Tribunnews.com/Vincentius Jyestha  
Rocky Gerung menghadiri sidang lanjutan kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet di PN Jaksel, Selasa (23/4/2019). 

"Saudara Ruhut Sitompul ini mampu menghidupkan kedunguaan dengan mengumpulkan fakta-fakta yang tak ada hubungannya."

"Saya beroposisi pada Jokowi dan Prabowo oposisi dengan Jokowi. Lalu, Ruhut berkesimpulan saya pro Prabowo. Kenapa enggak sebaliknya Prabowo pro saya?" imbuh Rocky Gerung.

Aliansi BEM se-Indonesia Tolak Pertemuan dengan Jokowi di Istana, Rocky Gerung Soroti Kecerdikan

Lebih lanjut, menurut Rocky Gerung, Prabowo beroposisi karena ada motif kekuasaan sedangkan dirinya bermotif kedunguan.

"Beda itu motifnya," jawab Rocky Gerung.

"Tetapi kini makin galak mengkritisinya, kenapa?" cecar Andini Effendi selaku host.

Ruhut Sitompul - Rocky Gerung
Ruhut Sitompul - Rocky Gerung (YouTube/Metro Tv)

"Saya enggak makin galak, hanya kian mentajamkan critism tersebut agar orang bisa lihat sesuatu yang disembunyikan," beber Rocky Gerung.

Rocky Gerung menuturkan, kritiknya itu hanya untuk interupsi agar ada ruang yang menghasilkan argumentasi.

Puan Maharani Bakal Dilantik Jadi Ketua DPR RI Malam Ini, Segini Kekayaannya & Gaji Anggota Dewan

"Itu menginterupsi kemampanan dan kedunguan jadi harus makin tajam kritikkan itu," aku Rocky Gerung.

Rocky Gerung menambahkan, setiap kali presiden berbicara terdapat ketidakruntunan logika, begitu menteri dan ketua partai juga.

"Saya enggak kritik orangnya tetapi nalarnya," imbuh Rocky Gerung.

Rocky Gerung Tanggapi Demo Mahasiswa

Aktivis Rocky Gerung memberikan tanggapannya terkait aksi demo mahasiswa yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia sejak kemarin.

Mahasiswa dari berbagai daerah berondong-bondong untuk berdemo menyuarakan penolakannya terhadap sejumlah kebijakan pemerintah dan DPR

Mulai dari revisi UU KPK, RKUHP, hingga kebakaran hutan di Riau dan Kalimantan.

Selasa (24/9/2019) beberapa perwakilan mahasiswa pun sudah bergerak menuju gedung DPR di Jakarta.

Bahkan mereka menegaskan menerima mosi tidak percaya dan menyebut bahwa DPR ini bukanlah Dewan Perwakilan Rakyat tapi Dewan Pengkhianat Rakyat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved