Polisi di Sumut Tembak Istri Lalu Bunuh Diri, Sang Anak Histeris Ucap Ini di Depan Jasad Orangtuanya
Warga Desa Lidah Tanah Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, dihebohkan dengan tewasnya pasangan suami istri.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Rr Dewi Kartika H
Juliarman mengatakan kejadian penembakan terjadi pada Sabtu, (5/10/2019) sekira pukul 23.00 WIB.
• Blak-blakan ke Paula Alasan Tak Mau Punya Anak Kembar, Syahnaz Sadiqah: Makanya Syok Banget
Selama ini, lanjut Juliarman, untuk urusan pekerjaan disebutnya Aiptu Pariadi dikenal sebagai orang yang baik.
"Kerjaannya tidak ada masalah. Dia orangnya baik. Tidak ada melakukan pelanggaran,"kata Juliarman.
Untuk kepentingan otopsi jenazah pasangan suami istri, Aiptu Pariadi personil Satnarkoba Polres Serdang Bedagai dan Fitri dibawa ke rumah sakit Sultan Sulaiman Seirampah, Minggu (6/10/2019) dini hari sekira pukul 01.20 WIB.
Saat kedua jenazah dimasukkan ke dalam mobil ambulan anak mereka yang paling bungsu menangis meronta-ronta.

• Masuk Kamar Muzdalifah, Raffi Ahmad Kaget Lihat Benda Ini: Ya Allah Padahal Orang Kaya
"Aku mau ikut bapak...aku mau ikut bapak," ucapnya.
Saat itu wanita kecil tersebut hanya bisa ditenangkan oleh saudaranya.
Polisi pun ikut mencoba menenangkannya.
• Dipaksa Nikah di Usia 14 Tahun, Tubuh Endang Kerap Disuntikan Ini: Mengaku Sampai Demam Tiap Hari
Senjata Sempat Ditarik
Ternyata Aiptu Pariadi Kepala Tim (Katim) I Satuan Reserse Narkoba.
Hal ini dibenarkan oleh Kasat Resnarkoba Polres Serdang Bedagai, AKP Martualesi.
Orangnya bagus dia ini, hari Kamis lalu dia masih ikut dalam penggerebekan kampung narkoba di Kampung Nagur. Jabatannya Katim I,"ujar Martualesi yang ditemui di lokasi kejadian Minggu, (6/10/2019).
Beberapa fakta baru didapat dari Martualesi atas kepemilikan senjata api yang dikuasai oleh Pariadi untuk kepentingan tugas.
• Ayu Ting Ting Tersipu Masuk Nominasi 100 Wajah Tercantik di Dunia, Ivan Gunawan: Ngapain Lu Bangga?
Disebutnya baru dua bulan lalu senjata api yang dikuasainya ditarik.
Dikatakannya, bahwa sudah lama yang bersangkutan memegang senpi.