Soroti Kasus Balita Diduga Keracunan Makanan, Pemkot Jakut Bakal Latih Kader Posyandu
Pemekot Jakarta Utara menyoroti adanya puluhan balita dan orang dewasa yang diduga keracunan makanan dari posyandu RW 10 Pademangan Timur.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Itu terdiri dari 21 orang balita dan lima orang dewasa," kata Bambang saat ditemui di Pademangan, Kamis (10/10/2019).
Bambang mengatakan, pihaknya menerima laporan soal dugaan keracunan tersebut kemarin.
Setelah mendapatkan laporan tersebut pihak kelurahan beserta unsur terkait langsung mengecek kasus ini.
"Setelah dari situ kita mengidentifikasi dan juga mencari tahu tentang masalah ini, dan juga kita masih menunggu hasil laboratoriumnya. Itu saja," kata Bambang.
Sampai saat ini dugaan adanya keracunan makanan dari posyandu masih diperiksa.
Makanan yang diterima dari posyandu itu juga sudah dibawa ke Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta untuk dicek kandungannya.
"Menurut informasi dari puskesmas itu hasil laboratorium lebih kurang antara 5-7 hari," ucap Bambang.
Adapun setelah mengalami gejala tersebut, 26 orang yang diduga keracunan itu langsung ditangani.
Mereka ditangani di Puskesmas Kecamatan Pademangan, RSUD Pademangan, dan RSUK Tanjung Priok.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto menduga makanan yang diberikan pihak posyandu bermasalah.
Awalnya, puluhan anak balita itu dibawa orangtua yang datang ke posyandu mengikuti alur pemeriksaan seperti biasa.
Mereka didata, ditimbang berat badannya, diukur tinggi badannya lalu dicatat.
Adapun pemberian makanan dari posyandu dilakukan setelah proses tadi selesai.
"Masing-masing anak dapat nasi, sayur sop, pisang ambon, dan biskuit balita. Dikasih dalam satu kantong plastik," ucap Budhi.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 24 balita keracunan makanan saat mengikuti kegiatan di Posyandu RW 10, Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara pada Rabu (9/10/2019) sekira pukul 15.00 WIB.
