Soroti Kasus Balita Diduga Keracunan Makanan, Pemkot Jakut Bakal Latih Kader Posyandu
Pemekot Jakarta Utara menyoroti adanya puluhan balita dan orang dewasa yang diduga keracunan makanan dari posyandu RW 10 Pademangan Timur.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Pemerintah Kota Jakarta Utara menyoroti adanya puluhan balita dan orang dewasa yang diduga keracunan makanan dari posyandu RW 10 Pademangan Timur.
Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim mewanti-wanti kepada semua pihak agar menjaga kehati-hatian terutama soal makanan.
"Hal ini tak boleh lagi terjadi, semua pihak harus berhati-hati dalam membuat kegiatan yang banyak melibatkan masyarakat," ujar Ali, Jumat (11/10/2019).
Menurut Ali, apabila terdapat unsur kesengajaan terkait penyediaan makanan di posyandu tersebut, akan ada tindakan tegas diberlakukan.
Sementara saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan makanan dari posyandu tersebut.
Sampel makanan dibawa ke Laboratorium Kesehatan Daerah DKI Jakarta.
"Sampel makanan sekarang sedang diteliti oleh kesehatan daerah, dan hasilnya kemungkinan baru keluar seminggu ke depan," ucap Ali.
Ali menambahkan, untuk mengantipasi kejadian serupa tidak terjadi lagi, nantinya akan diadakan pelatihan untuk petugas posyandu di Jakarta Utara.
Kendati begitu, terkait waktu dan tempat pelatihan masih dalam tahap pembicaraan.
"Agar semua tidak terulang, kita nantinya ke depan akan membuat pelatihan untuk petugas posyandu," kata Ali.
Puluhan Balita Diduga Keracunan Makanan Posyandu, Lurah Pademangan Timur Tunggu Hasil Laboratorium

Puluhan balita dan orang dewasa mengalami gejala muntah, mual, dan diare setelah mengonsumsi makanan dari posyandu.
Mereka diduga keracunan usai pada Rabu (9/10/2019) kemarin, mengonsumsi makanan seperti nasi dan sayur sop yang dibagikan dari posyandu RW 10 Kelurahan Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara.
• Puluhan Balita Mengalami Muntah-muntah Diduga Keracunan Makanan Posyandu di Pademangan
Lurah Pademangan Timur, Bambang M. mengatakan, jumlah total yang mengalami gejala tersebut sebanyak 26 orang.
"Itu terdiri dari 21 orang balita dan lima orang dewasa," kata Bambang saat ditemui di Pademangan, Kamis (10/10/2019).
Bambang mengatakan, pihaknya menerima laporan soal dugaan keracunan tersebut kemarin.
Setelah mendapatkan laporan tersebut pihak kelurahan beserta unsur terkait langsung mengecek kasus ini.
"Setelah dari situ kita mengidentifikasi dan juga mencari tahu tentang masalah ini, dan juga kita masih menunggu hasil laboratoriumnya. Itu saja," kata Bambang.
Sampai saat ini dugaan adanya keracunan makanan dari posyandu masih diperiksa.
Makanan yang diterima dari posyandu itu juga sudah dibawa ke Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta untuk dicek kandungannya.
"Menurut informasi dari puskesmas itu hasil laboratorium lebih kurang antara 5-7 hari," ucap Bambang.
Adapun setelah mengalami gejala tersebut, 26 orang yang diduga keracunan itu langsung ditangani.
Mereka ditangani di Puskesmas Kecamatan Pademangan, RSUD Pademangan, dan RSUK Tanjung Priok.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto menduga makanan yang diberikan pihak posyandu bermasalah.
Awalnya, puluhan anak balita itu dibawa orangtua yang datang ke posyandu mengikuti alur pemeriksaan seperti biasa.
Mereka didata, ditimbang berat badannya, diukur tinggi badannya lalu dicatat.
Adapun pemberian makanan dari posyandu dilakukan setelah proses tadi selesai.
"Masing-masing anak dapat nasi, sayur sop, pisang ambon, dan biskuit balita. Dikasih dalam satu kantong plastik," ucap Budhi.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 24 balita keracunan makanan saat mengikuti kegiatan di Posyandu RW 10, Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara pada Rabu (9/10/2019) sekira pukul 15.00 WIB.

Puluhan balita itu diduga keracunan setelah mengonsumsi makanan dari Posyandu tersebut.
Mereka mengalami sejumlah gejala, seperti pusing, mual, muntah hingga diare.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto menduga makanan yang diberikan pihak Posyandu bermasalah.
Awalnya, puluhan anak balita itu dibawa orangtua yang datang ke Posyandu mengikuti alur pemeriksaan seperti biasa.
Mereka didata, ditimbang berat badannya, diukur tinggi badannya lalu dicatat.
Adapun pemberian makanan dari Posyandu dilakukan setelah proses tadi selesai.
"Masing-masing anak dapat nasi, sayur sop, pisang ambon, dan biskuit balita. Dikasih dalam satu kantong plastik. Kemarin didata ada 47 orang balita yang terdata," kata Budhi, Kamis (10/9/2019).
• Tiga Sampah Kasur Spring Bed Mengambang di Kali Sekretaris Jakarta Barat
• Begini Permintaan Wiranto Kepada Presiden Jokowi Saat Dijenguk di RSPAD
• Gubernur Gorontalo: Pertama Kali Terjadi di Indonesia, Menteri Dianiaya Orang
Selesai pendataan, sebagian anak balita diberi makan oleh orangtua mereka di lokasi.
Kemudian, 24 di antaranya mengalami gejala pusing, mual, muntah-muntah hingga diare.
Setelah muncul gejala tersebut, puluhan anak balita itu pun dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Karena banyaknya korban, maka kemarin dibagi lokasi penanganannya, ada yang rawat jalan, observasi, rawat inap itu di RSUD Pademangan. Nah sebagian juga ada yang ditangani di Puskesmas Kecamatan Pademangan dan ada juga yang di rujuk ke RSUK Tanjung Priok," jelas Budhi.
Adapun mereka yang dirawat jalan di RSUD Pademangan sebanyak sembilan orang balita, tiga lainnya juga tengah diobservasi.
Enam balita dirawat di RSUD Pademangan, tujuh balita di Puskesmas Pademangan 7, serta tiga balita di RSUK Tanjung Priok juga turut menangani 3 balita.