Menkopolhukam Wiranto Diserang

Wiranto Ditangani 9 Dokter Ahli, Hermawan Sulistyo Soroti Luka Tusuk Sang Menteri: Naik Dikit Mati

Wiranto ditangani sembila dokter, Hermawan Sulistyo lantas menyoroti luka tusuk di perut sang menteri.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Muhammad Zulfikar
YouTube Kompas TV
Hermawan Sulistyo kemudian menyoroti luka tusuk Wiranto diperut sebelah kiri. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menilai, tak ada rekayasa di balik penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di Menes, Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).

Prabowo yakin, penusukan Wiranto tak direkayasa lantaran ia melihat tim dokter di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, sangat serius menangani Wiranto.

Prabowo menyebut, ada sembilan dokter TNI senior yang menangani Wiranto.

TONTON JUGA

"Yang jelas saya lihat tadi ada mungkin sembilan dokter senior dari TNI, saya tidak melihat ada rekayasa," ujar Prabowo seusai menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (11/10/2019).

Hal senada disampaikan oleh Peneliti LIPI, Hermawan Sulistyo.

Hermawan Sulistyo lantas menyoroti luka tusuk di perut Wiranto.

Mulanya Hermawan Sulistyo menegaskan tak ada satupun pihak yang ingin membuat rekayasa hingga mengancam nyawa sendiri.

"Siapa sih yang mau buat settingan sampai kritis, nyawanya terancam loh," kata Hermawan Sulistyo saat menjadi narasumber di acara Sapa Indonesia Malam, Kompas TV.

Hanum Rais Anggap Penusukan Wiranto Hanya Rekayasa, Ali Ngabalin Murka: Haram Jadah Semua

TONTON JUGA

Hermawan Sulistyo menjelaskan Wiranto yang ditangani sembilan dokter ahli menandakan sang menteri tengah berada dalam kondisi serius.

"Kalau kita lihat sembilan dokter yang menangani itu berarti sangat serius," tegas Hermawan Sulistyo.

Hermawan Sulistyo kemudian menyoroti luka tusuk Wiranto diperut sebelah kiri.

Ia mengatakan jika SA (51) alias Abu Rara pelaku penusukan, mengarahkan senjatanya naik beberapa centi ke atas, maka Wiranto mungkin akan meninggal dunia.

3 Anggota TNI Dicopot Karena Ulah Istri Nyinyiri Penusukan Wiranto: Ada yang Baru 1,5 Bulan Menjabat

"Kalau kita lihat luka tusukannya, ketika anak itu lari, masuk ngambil sebelah kiri kayak gitu, itu naik dikit mati," ucap Hermawan Sulistyo.

"Karena ini jantung," tambahnya.

Tak cuma menyoroti luka tusuk Wiranto, Hermawan Sulistyo juga mengomentari senjata yang dipakai Abu Rara.

Abu Rara diketahui menusuk Wiranto menggunakan kunai.

Berdiri Dekat Wiranto Saat Peristiwa Penusukan, Pakar Mikro Ekspresi Soroti Wajah Staf Sang Menteri

"Yang kedua jenis-jenis senjata yang dipakai itu tidak umum," kata Hermawan Sulistyo.

"Itu tak ada yang produksi, karena sulit bikinnya,"

"Iya kunai, senjata yang dipakai ninja-ninja di Jepang," tambahnya.

Hermawan Sulistyo mengatakan kunai yang dipakai Abu Rara mungkin buatan China.

"Kemungkinan itu dari China, biasanya China itu niru," kata Hermawan Sulistyo.

Soroti Cara Pelaku Penusukan Wiranto Genggam Senjata, Pakar Mikro Ekspresi: Ada Kemarahan Terpendam

"Kalau bikin sendiri itu lebih banjang dari biasannya," tambahnya.

Hermawan Sulistyo kembali menegaskan penusukan Wiranto tak mungkin hanya rekayasa semata.

"Kalau kita lihat ini enggak mungkin lah rekayasa," ucap Hermawan Sulistyo.

"Kalau menuduh itu rekayasa, jahat semena-mena," tambahnya.

SIMAK VIDEONYA:

Wiranto Ditusuk di Tengah Keramaian, Pakar Ekspresi Soroti Wajah Staf Sang Menteri: Perhatikan Alis

 

Prabowo Subianto Mengutuk Keras Tindakan Pelaku Penusukan

Prabowo Subianto menyatakan, sangat mengutuk keras tindakan pelaku penusukan terhadap Wiranto.

"Saya mengutuk semua bentuk radikalisme, terorisme, semua bentuk kekerasan kita hindari. Dan harus kita cegah. Tidak boleh ada di Indonesia," kata Prabowo, sapaannya.

Dia melanjutkan, segala permasalahan dan perbedaan harus diselesaikan secara baik-baik.

"Kita harus selesaikan semua perbedaan dengan kesejukan, musyawarah mufakat. Tidak boleh ada penyelesaian dengan kekerasan," ujarnya.

Bangsa Indonesia, lanjutnya, harus dapat bersatu teguh menghadapi semua bentuk kekerasan.

"Kita harus bersatu menghadapi bentuk-bentuk seperti ini, perlu ada pendidikan. Para pemimpin semua sektor, semua bidang, saya kira para pemimpin agama juga harus benar-benar berani mendidik untuk menghindari kekerasan," katanya.

Prabowo melanjutkan, apa yang terjadi kepada Wiranto merupakan musibah yang tak dapat dicegah.

Kata dia, hal tersebut bukanlah bentuk kecolongan dari pihak pengamanan Wiranto.

"Namanya musibah, aksi-aksi seperti ini liar, sangat sulit untuk dicegah," ucap mantan Danjen Kopassus itu.

Dia menambahkan, apa yang dialami oleh Wiranto juga bukan bentuk rekayasa.

"Yang jelas saya lihat, tadi ada sekira sembilan dokter senior dari TNI. Saya tidak melihat ada rekayasa," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved