Rumah Eks Menkeu Dijarah, Mahfud MD Dengar Sri Mulyani Nangis Disamakan dengan Sahroni: Kan Gak Enak

Rumah Sri Mulyani di Tangerang Selatan dijarah massa. Mahfud MD dengar Sri Mulyani nangis disamakan dengan Ahmad Sahroni.

Youtube Mahfud MD/Dok Setpres
RUMAH DIJARAH - Rumah mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani dijarah massa dalam rangkaian demo besar-besaran pada Minggu (31/8/2025). Mahfud MD dengan Sri Mulyani kecewa disamakan dengan Ahmad Sahroni. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Rumah mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani dijarah massa dalam rangkaian demo besar-besaran pada Minggu (31/8/2025).

Beberapa hari kemudian, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan reshuffle kabinet.

Sri Mulyani salah satu menteri yang terkena reshuffle kabinet. Ia digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa.

Presiden Prabowo Subianto melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (8/9/2025). 

Eks Menkopolhukam Mahfud MD mengaku telah mendengar Sri Mulyani berniat ingin mengundurkan diri sejak lama.

Namun, ia belum pernah mendalami kabar Sri mulyani tersebut.

"Tapi yang akhir-akhir terkait sampai pemecatannya ini saya mendengar bahwa beliau memang sampai dua kali minta apa mengundurkan diri kepada Presiden Prabowo tapi belum dikabulkan sampai akhirnya direshuffle ya istilahnya diganti," kata Mahfud MD dikutip dari akun Youtube Leon Hartono, Kamis (11/9/2025).

Mahfud menuturkan dirinya mendengar Sri Mulyani telah mengajukan pengunduran diri sebagai Menteri Keuangan tetapi belum dijawab oleh Presiden Prabowo Subianto.

Mahfud MD lalu bicara mengenai sosok Sri Mulyani terkait tiga syarat tata pemerintahan. 

Sri Mulyani sangat kompeten secara profesionalisme. Lalu, rekam jejak Sri Mulyani yang luar biasa secara nasional dan internasional.

"Integritasnya juga bagus. Saya kenal dengan dia bagus gitu," katanya.

Mahfud pun mendengar Sri Mulyani sangat kecewa saat terjadi penjarahan di rumah pribadinya di Perumahan Mandar IX, Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang Selatan

"Seperti itu negara tidak memberi perlindungan yang cukup gitu. Tentu kalau negara bisa ngomong itu kan terjadi tiba-tiba kan gitu ya. Tapi semestinya diantisipasi kan kalau sudah terjadi di rumahnya Sahroni apa mestinya di tempat-tempat pejabat gitu dijaga," kata Mahfud.

Informasi yang didapat Mahfud MD, Sri Mulyani telah menghubungi pejabat berwenang saat terjadinya penjarahan pertama. Namun, petugas TNI yang dikirim hanya sedikit.

"Tapi  dua jam kemudian datang lagi penjarahan baru dikirim agak banyak tapi sudah terlanjur dijarah juga ya," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved