Viral di Medsos

Kisah Penemuan Del Piero Sebulan Hilang: Viral di Twitter, Datangi Orang Pintar Hingga Dibantu Warga

Hampir sebulan menghilang Del Piero akhirnya ditemukan. Cerita pencarian bocah kelas 4 sekolah dasar itu begitu dramatis. Begini kisahnya.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Sosok Misliyati (50) kehilangan anak keduanya, Del Piero saat ditemui di Rusun Albi, Cakung, Jakarta Timur pada Sabtu (12/10/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Muhammad Del Piero (11) hampir sebulan menghilang, kedua orangtuanya Misliyati (50) dan Dian Kristian (36) khawatir.

Pencarian terhadap Del Piero tidak main-main, semua tempat didatangi ayah Del Piero. Bukan saja di tempat tongkrongan tapi sampai ke panti sosial.

Cemas dengan keberadaan putra satu-satunya di keluarga mendorong orangtua menyebarkan selebaran berisi informasi hilangnya Del Piero hingga viral di media sosial.

Begini Mulanya

TribunJakarta.com mencoba mendatangi kediaman Misliyati di Rumah Susun Albo, Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (12/10/2019).

Kolonel Hendi Tunjukkan Ekspresi Ini setelah Sertijab Dandim Kendari, Sang Istri Tampak Terpukul

Suami Jalani Sanksi, Begini Nasib 3 Istri TNI yang Posting Negatif Soal Wiranto di Medsos

Misliyati dan Dian tinggal bersama lima anaknya: empat perempuan dan satu laki-laki, yakni Del Piero

Sembari duduk di depan rumahnya yang terdengar bising oleh teriakan riang anak-anak rusun, ia menceritakan bagaimana Del Piero hilang.

Misliyati tak ingat persis kapan hilangnya Del Piero. Seingatnya, Del Piero hilang sebulan yang lalu, tepatnya Jumat.

Saat itu Diah Noktavia Regina (13) pulang sekolah masuk ke rusun hanya membawa tas Del Piero.

"Dia memang anaknya suka main warnet. Pas pulang sekolah dia nitip tas sama kakaknya yang satu sekolah dengan dia. Dia pergi sama temannya Rian," cerita Misliyati.

Seharian itu Misliyati tak mendengar kabar dari Del Piero. Ia tahu kabar putranya pergi bersama Rian untuk main warnet di Pantai Indah Kapuk (PIK) dari Regina.

"Padahal Rian enggak pernah jauh-jauh kalau main warnet. PIK aja dia enggak tahu pasti di mana," beber dia.

Esoknya setelah Del Piero tak balik ke rusun, Misliyati mencari keberadaan anak keduanya itu.

Perempuan asal Purbalingga, Jawa Tengah, itu bersama suaminya mencari keberadaan Del Piero.

"Saya cari ke warnet-warnet deket sekolahan tempat dia biasa main. Tanya ke temen-temennya juga. Tapi belum juga ketemu," tambah dia.

Sosok Misliyati (50) kehilangan anak keduanya, Del Piero saat ditemui di Rusun Albi, Cakung, Jakarta Timur pada Sabtu (12/10/2019).
Sosok Misliyati (50) kehilangan anak keduanya, Del Piero saat ditemui di Rusun Albi, Cakung, Jakarta Timur pada Sabtu (12/10/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Dian bahkan sudah mencoba melaporkan kepada pihak sekolah, namun diarahkan untuk membuat laporan kepada Polisi.

Diajak Ngamen

Misliyati menduga Del Piero tak hanya diajak kabur untuk bermain games di warnet, namun disuruh mengamen dan tinggal di sembarang tempat.

Sebab, lanjut Misliyati, anaknya sudah terbiasa ngamen sejak dulu.

"Anak saya memang suka ngamen di sekitar sini aja. Biasanya uang ngamen buat main warnet. Padahal juga sudah saya ongkosin dia kalau kemana-mana," katanya.

Sejak Del Piero hilang, Misliyati rutin mencarinya setiap hari.

Biasanya selesa ibekerja, mulai pukul 16.30 WIB hingga lewat dini hari ia terus mencari-cari Del Piero.

"Tapi enggak ketemu. Cuma ya gimana nyari jarum di tumpukan jerami. Jakarta kan luas kalau sendiri kan enggak mampu," tambah dia.

Bahkan, ia sudah menyambangi orang pintar untuk mengetahui keberadaan Del Piero dan ternyata kondisi badannya kurusan.

"Ia juga sebenarnya ingin pulang. Tapi dihalang-halangi oleh Rian kata orang pintar itu," terangnya.

Rusun Albi, Cakung, Jakarta Timur pada Sabtu (12/10/2019).
Rusun Albi, Cakung, Jakarta Timur pada Sabtu (12/10/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Perempuan yang bekerja sebagai petugas kebersihan di Rusun Tipar Cakung ini mengakui membuat selebaran terkait hilangnya Del Piero.

"Saya kuatir sama anak saya. Saya suka lemes ketika ngepel mikirin dia."

"Dia anak laki-laki satu-satunya. Semoga ada orang baik yang nemuin dia," ujar Misliyati.

Ditemukan di Klender

Setelah sebulan pencarian, Del Piero (11) akhirnya ditemukan sang ayah, Dian Kristian, berkat bantuan warga Klender, Jakarta Timur.

Bocah kelas empat sekolah dasar ini awalnya sudah dua minggu tinggal di Klender dan diketahui warga yang melihat berita di media sosial terkait anak hilang bernama Del Piero.

Seketika warga tadi menghubungi nomor telepon yang tertera pada kertas selebaran itu.

"Ada warga yang tahu kabar itu dari media sosial, ada yang mencocokkan foto anak hilang dengan muka anak saya. Ternyata benar dia langsung menghubungi saya," ungkap Dian kepada TribunJakarta.com pada Sabtu (12/11/2019).

Warga Klender itu sempat meragukan Dian sebagai ayah Del Piero. Sebab, belum ada bukti kuat yang meyakinkan bahwa Del Piero adalah anak Dian.

"Mereka awalnya enggak yakin. Saya sempat menunjukkan Kartu Keluarga, foto juga ke warga Klender," bebernya.

Del Piero (kaus hijau) bersama ayahnya Dian Kristian dan Rian (kaus biru). Mereka berdua ditemukan warga Klender pada Sabtu (12/11/2019).
Del Piero (kaus hijau) bersama ayahnya Dian Kristian dan Rian (kaus biru). Mereka berdua ditemukan warga Klender pada Sabtu (12/11/2019). (Dok Keluarga)

Warga kemudian percaya tatkala Dian melakukan video call dengan Del Piero.

Anak keduanya itu sempat lari tak mau melihat wajah ayahnya dari layar ponsel, sebab ia takut dimarahi.

"Dia lari ketakutan enggak mau video call. Tapi warga akhirnya menahan Del Piero untuk melihat saya. Dia mengakui bahwa saya adalah ayahnya," lanjutnya.

Del Piero kemudian menemui ayahnya sekira pukul 17.00 WIB di Klender.

Ia dibawa pulang oleh Dian sementara Rian masih bersama warga Klender di sana.

Selama dua minggu tinggal di Klender, Del Piero dan Rian selalu bermalam di pos RW.

Warga Klender pun sering memberinya makanan kepada mereka berdua.

Dalam pelariannya, Rian dan Del Piero pergi mengamen untuk mendapatkan uang.

"Hasilnya mereka pakai buat main games di warnet," tambah Dian.

Mereka sering berpindah-pindah saat mengamen.

Mulai dari Monas, Senen, Galur, Kemayoran hingga Terminal Bekasi. Bahkan, tidur pun di sembarang tempat.

"Tidur di pos, di pasar juga hingga masjid. Mereka enggak berani di emperan, takut sama Satpol PP," kata Dian berdasar cerita Del Piero.

Bila ada warga mengenali wajahnya di suatu tempat, selang beberapa hari mereka berdua pindah tempat.

Del Piero dan Putra kabur dari rumah selama sebulan. Di perjalanan, Putra tertangkap terlebih dahulu.

Sementara Rian dan Del Piero terus berkelana pergi meninggalkan rumah untuk mengamen.

Lagi-lagi tujuannya agar dapat uang untuk bisa main games di warnet. 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved