Liga 1 2019
Laga Kandang Rasa Tandang untuk Maung Bandung, Kapten Persib Tak Mengeluh: Mental Bermain Harus Siap
Persib dipastikan tidak bisa bermain di Bandung saat menjamu Persebaya Surabaya pada pekan ke-23 Liga 1 2019, karena alasan keamanan.
TRIBUNJAKARTA.COM, BANDUNG - Persib Bandung terusir dari Bandung.
Laga Liga 1 2019 yang mestinya berstatus laga kandang pun seolah jadi laga tandang.
Sebab, Persib Bandung harus bermain di luar Bandung. Kini berstatus sebagai tim musafir.
Persib dipastikan tidak bisa bermain di Bandung saat menjamu Persebaya Surabaya pada pekan ke-23 Liga 1 2019, karena alasan keamanan.
Tak hanya saat bertanding melawan Persebaya.
• Persib Bandung Vs Persebaya: Tantangan Robert Alberts Perbaiki Catatan Sejarah Maung Bandung
Persib Bandung juga kemungkinan besar tidak bisa menjamu Persija Jakarta di Bandung dalam pertandingan pekan ke-25 Liga 1 2019.
Menghadapi Persebaya, Persib Bandung dipastikan menggunakan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali untuk menjadi home base sementara mereka dalam laga yang akan berlangsung pada Jumat (18/10/2019).
Sementara itu untuk laga melawan Persija, Persib belum menentukan bakal bermain di mana.
Akan tetapi, muncul wacana Persib akan menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, sebagai kandang.
Tidak hanya Stadion Gelora Bung Tomo, Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar pun masuk dalam opsi yang bisa dipilih Persib Bandung untuk menghadapi laga bertajuk derbi Indonesia itu.
Terkait kondisi di mana Persib tidak bisa melakoni dua laga kandang di Bandung pada pekan ke-23 dan ke-25 Liga 1 2019, Supardi Nasir angkat bicara.
Kapten Persib ini mengatakan, pemain tentu saja kecewa dengan situasi tersebut.
Tidak pernah ada dalam benak pemain untuk melakoni dua laga kandang berstatus pertandingan besar di luar Bandung.
"Sebenarnya bukan yang seperti kami harapkan. Seluruh pemain, mungkin juga pelatih, dan bobotoh pasti ingin kami main di Bandung," kata Supardi.
• Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Vietnam di Bali Selasa (15/10/2019), Pukul 18.30 WIB
"Jadi kami tidak bisa bermain di Bandung," sambung mantan pemain Sriwijaya FC itu.
Supardi melanjutkan, bukan situasi yang mudah bagi Persib ketika mereka harus melakoni laga kandang di luar Bandung.
Akan tetapi, bukan berarti pemain boleh terus mengeluh dengan kondisi seperti ini.
Para pemain harus bisa berdamai dengan kenyataan.
Artinya, pemain tetap berjuang di lapangan untuk meraih tiga poin, apa pun kondisinya.
Bahkan, Esteban Vizcarra dkk harus lebih termotivasi dan menunjukkan mental kuat dalam setiap pertandingan.
"Kalau keadaan sekarang seperti itu, ya kami harus jalani. Tidak ada alasan untuk kami menyerah pada saat-saat seperti ini," ujar Supardi.
"Semestinya dijadikan motivasi bahwa di mana pun kami bermain ya sama, punya karakter sendiri," tambah dia.
Melakoni laga kandang di Bali sejatinya bukan hal yang pertama untuk Persib.
Pada musim 2018, saat mereka dikenai sanksi larangan menggelar laga kandang di Pulau Jawa tanpa penonton, mereka juga menjadikan Bali sebagai home base.
Sayangnya, dari lima pertandingan kandang yang dilakoni klub berjulukan Maung Bandung itu di Bali, tidak ada satu pun yang berbuah kemenangan.
Supardi mengatakan, pada musim 2018 Persib memang berada dalam situasi yang sulit.
Akan tetapi, saat ini situasinya berbeda.
Para pemain sudah belajar dari pengalaman musim lalu agar tak lagi terulang.
Menurutnya, melakoni laga "usiran" para pemain harus bisa menjaga mental mereka.
• Laga Persib Vs Persebaya Digelar di Bali, Robert Rene Alberts Singgung Jarak Hingga Reaksi Bobotoh
"Ketika bermain di luar, kita bicara mental bermain harus siap, karena tidak seperti main di Bandung walaupun ada penontonnya," ujar pemain berusia 36 tahun itu.
"Ya kami berharap bobotoh datang. Kami berharap mereka memenuhi stadion karena itu senjata untuk kami menang," tegas Supardi. (Kontributor Bola, Septian Nugraha)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Supardi Nasir Pantang Mengeluh Walau Persib Kini Berstatus Tim Musafir"