Papua Muda Inspiratif, Gerakan yang Melahirkan 118 Muda Mudi dengan Segudang Prestasi

Billy menyebut gerakan ini telah melahirkan 118 muda mudi Papua memiliki usaha, start up, atau gerakan sosial kepemudaan

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat
Enam orang anggota Papua Muda Inspiratif yang telah sukses memiliki prestasi, saat konferensi pers di kawasan Jakarta Pusat, Senin (14/10/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat

TRIBUNJAKARTA.COM, SAWAH BESAR - Ketua Papua Muda Inspiratif, Billy Mambrasar, menjelaskan gerakan Papua Muda Inspiratif merupakan gerakan sosial kepemudaan muda mudi Papua.

Billy menyebut gerakan ini telah melahirkan 118 muda mudi Papua memiliki usaha, start up, atau gerakan sosial kepemudaan.

"Ada 118 Anak Muda Papua yang memiliki start up, usaha, atau gerakan sosial kepemudaan yang akan bergabung dengan Papua Muda Inspiratif," kata Billy, saat konferensi pers di kawasan Jakarta Pusat, Senin (14/10/2019).

Kata Billy, 118 anak tersebut akan diseleksi lebih lanjut dan akan diberikan pembekalan atau pelatihan kepemimpinan dan nasionalisme pada 24-26 Oktober mendatang.

Mereka akan diseleksi lebih lanjut dan akan diberikan Pembekalan Pelatihan Kepemimpinan dan Nasionalisme pada tanggal 24-26 Oktober 2019.

"Gerakan ini bertujuan untuk membuat sebuah Creative Youth and Innovation Hub. Kami terus berusaha melakukan perubahan dengan mendukung program-program pembangunan pemerintah di Provinsi Papua dan Papua Barat," ujarnya.

Sejak pertemuan terakhir pada 11 September 2019 hingga sekarang, lanjut dia, Papua Muda Inspiratif juga membuat beberapa kemajuan.

Pertama, kata dia, pada saat terjadi insiden di Wamena dan Sorong tidak terjadi demonstrasi.

Sebab, lanjutnya, saat bersamaan di Sorong, Papua Muda Inspiratif telah mengadakan pelatihan yang dihadiri oleh 200 muda mudi Papua, yang berisi pembekalan keahlian kewirausahaan dan kepemimpinan.

Kedua, pada 18 Oktober mendatang para anggota Papua Muda Inspiratif mengikuti Harvard Hackaton di Amerika Serikat.

"Mereka datang dengan Ide Fattery, yaitu merubah lemak menjadi baterai atau power (kekuatan)," ucap Billy.

Kata Billy, seorang anggotanya telah mengikuti kompetisi SDGs Pipe Award di Spanyol.

Anggotanya tersebut, sambungnya, akan mewakilkan Indonesia dengan inovasinya, yaitu mengurangi angka buta aksara di daerah Pedalaman.

Kemudian, satu perusahaan start up telah menjadi pemenang lomba 'Pameran Inovasi Start Up' yang diadakan oleh Kemenristek Dikti pada pekan lalu, dengan menciptakan aplikasi Virtual Tour Guide.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved