Densus 88 Geledah Terduga Teroris di Sukoharjo: Temukan Buku Terorisme ISIS, Pengakuan Ketua RT

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menggeledah sejumlah rumah di Sukoharjo dalam dua hari. Terkait terduga teroris.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunSolo.com/Agil Tri
Personel Polres Sukoharjo bersenjatakan lengkap mengawal Densus 88 yang membawa barang bukti usai penggeledahan di Dukuh Waringinrejo, RT 02 RW 22, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Rabu (16/10/2019) 

Dan satu lokasi di Dukuh Tegalrejo, RT 02 RW 05, Desa Purbayan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.

Selain itu, Densus juga mengamankan tiga orang terduga teroris berinisial AK (31), J (36), dan S (28).

Saat dikonfirmasi penangkapan dilakukan sejak kapan, Kapolsek Gatak enggan membeberkan hal tersebut.

Ketua RT 01 Sorongan, Sri Widodo dam Ketua RT 02 Tegalrejo, Eri Widodo juga tidak mengetahui kapan dan di mana penangkapan dilakukan.

Namun dari informasi yang berhasil didapatkan TribunSolo.com, ketiga terduga teroris yang diamankan terlibat dalam jaringan Bom Bekasi.

Pengakuan Ketua RT

Personel gabungan dari Densus 88 dan Polres saat penggeledahan di Dukuh Waringinrejo, RT 02 RW 22, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Rabu (16/10/2019).
Personel gabungan dari Densus 88 dan Polres saat penggeledahan di Dukuh Waringinrejo, RT 02 RW 22, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Rabu (16/10/2019). (TribunSolo.com/Agil Tri)

Rumah yang digeledah Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Dukuh Waringinrejo RT 02 RW 22, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo dipastikan ditempati terduga teroris berinisial AS (35).

Menurut Ketua RT 02, Tri Kasyanto, rumah yang digeledah Pasukan Burung Hantu dari Mabes Polri itu merupakan milik warga setempat bernama Danang Winarko.

"Disini dia (AS) cuma menumpang, aslinya warga Kauman (Solo)," katanya ditemui disela-sela penggeledahan, Rabu (16/10/2019).

Menurut Tri, AS ditawari Danang untuk tinggal di rumahnya karena kasian dengan AS.

"Tidak ngekost, dia dulu tetangganya Mas Danang di sana (Solo), terus suruh tinggal di sini," imbuhnya.

Dia mengungkapkan, AS yang sudah ditangkap Densus 88 tinggal rumah di rumah Danang setelah Lebaran pada Juli lalu.

Meski telah menyerahkan identitas diri kepada Ketua RT setempat, AS tidak pernah bersosialisasi dengan warga.

"Pekerjaannya saya kurang tahu, ada yang bilang serabutan, ada yang bilang penjual boneka di Pasar Klewer," ungkapnya.

"Sama warga gak pernah bersosialisasi," jelasnya menegaskan.

Sumber: Tribun Solo
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved