Menkeu Purbaya Tak Gentar Hadapi Luhut hingga Bahlil, Kini Panen Sentimen Positif Publik

Sebulan menjabat Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa sudah berhadapan dengan menteri lain hingga penasihat Presiden Prabowo Subianto.

Luhut (Dokumentasi Humas Kemenko Marves). Purbaya (Kemenkeu/Biro KLI-Zalfa'Dhiaulhaq) dan Bahlil (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)
PURBAYA LUHUT DAN BAHLIL - Kolase foto Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Purbaya yang baru sebulan menjabat Menkeu langsung sahut-menyahut dengan Luhut dan bahlil. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Baru sebulan menjabat Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa sudah berhadapan dengan menteri lain hingga penasihat Presiden Prabowo Subianto.

Purbaya tak gentar sahut-menyahut dengah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia hingga Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan.

Ekonom jebolan Purdue University itu tampil dengan keteguhan sikap terkait kebijakannya mengatur keuangan negara.

Ia tak segan membeberkan data dan menekankan efektifitas penyerapan anggaran pada program vital pemerintahan Prabowo.

Purbaya Vs Bahlil soal gas 3 Kg

Purbaya membeberkan data subsidi Liquid Petroleum Gas (LPG) atau elpiji sampai harga yang seharusnya diterima masyarakat saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Selasa (30/9/2025).

Purbaya dengan penuh data, memaparkan sejumlah komponen yang disubsidi pemerintah, termasuk soal BBM.

Untuk Pertalite, menurut Purbaya, masyarakat hanya membayar Rp10.000 per liter dari harga keekonomian Rp11.700 per liter.

"Sehingga APBN harus menanggung Rp1.700 per liter atau 15 persen melalui kompensasi," ujar Purbaya di DPR, Jakarta.

PURBAYA DAN BAHLIL - Kolase foto Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa usai rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2025) dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat masih menjabat Menteri Investasi di Jakarta, Sabtu (21/7/2023). Purbaya berhadapan dengan Bahlil di dua isu.
PURBAYA DAN BAHLIL - Kolase foto Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa usai rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2025) dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat masih menjabat Menteri Investasi di Jakarta, Sabtu (21/7/2023). Purbaya berhadapan dengan Bahlil di dua isu. (Purbaya (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden) dan Bahlil (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D))

Untuk solar, masyarakat hanya membayar Rp6.800 per liter dari harga keekonomian sebesar Rp11.950 per liter. 

Sehingga APBN menanggung Rp5.150 per liter atau sekitar 43 persen.

Sementara LPG 3 KG, subsidi yang diberikan pemerintah sebesar Rp 30.000 per tabung atau 70 persen dari harga normal. 

Maka harga LPG 3 kg di pasaran menjadi hanya Rp 12.750 per tabung dari harga normal Rp 42.750 per tabung. 

"Sedangkan, untuk Elpiji 3 kg (Rp12.750 per tabung), subsidi mencapai 70 persen dari harga keekonomian (Rp42.750 per tabung)," kata Purbaya.

Purbaya menegaskan, subsidi dan kompensasi adalah bentuk keberpihakan fiskal pemerintah kepada masyarakat.

“Ini adalah bentuk keberpihakan fiskal yang akan terus dievaluasi agar lebih tepat sasaran dan berkeadilan,” ungkapnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved