Gaya Menkeu Purbaya Hadapi Menteri Bahlil Bicara 2 Isu: Penuh Data hingga Gak Malu Tinjau Ulang

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa berhadapan dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat bicara dua isu.

Purbaya (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden) dan Bahlil (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)
PURBAYA DAN BAHLIL - Kolase foto Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa usai rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2025) dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat masih menjabat Menteri Investasi di Jakarta, Sabtu (21/7/2023). Purbaya berhadapan dengan Bahlil di dua isu. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Menteri Keuangan (Mnekeu), Purbaya Yudhi Sadewa berhadapan dengan Menteri Enerhi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat bicara dua isu, subsidi gas 3 kilogam dan kilang minyak Pertamina.

Dengan gaya khas blak-blakannya yang khas, Purbaya membeberkan data subsidi Liquid Petroleum Gas (LPG) atau elpiji sampai harga yang seharusnya diterima masyarakat.

Menteri lukusan Purdue University, Indiana, Amerika Serikat itu juga bicara soal subisidi bensin terkait Pertamina.

Menurutnya, Pertamina malas membangun kilang hingga negara harus impor untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) harian.

Bahlil pun menanggapi soal angka yang disebutkan Purbaya soal harga gas melon.

Ketua Umum Golkar itu juga menanggapi pernyataan Purbaya soal kilang karena Pertamina masih terkait dengan sektor ESDM yang dipimpinnya.

Purbaya Vs Bahlil soal Gas 3 Kg

Mengutip Tribunnews, pada Selasa (30/9/2025), Menkeu Purbaya melakukan rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI.

Purbaya dengan penuh data, memaparkan sejumlah komponen yang disubsidi pemerintah, termasuk soal BBM.

DIDUKUNG MAHFUD - Kolase foto Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dengan Kepala Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan plus Eks Menko Polhukam Mahfud MD.
Mahfud mendukung langkah Purbaya yang ketat mengawasi penyerapan anggaran kementerian dan lembaga, termasuk tak bergeming saat dihadapi Luhut.
DIDUKUNG MAHFUD - Kolase foto Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dengan Kepala Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan plus Eks Menko Polhukam Mahfud MD. Mahfud mendukung langkah Purbaya yang ketat mengawasi penyerapan anggaran kementerian dan lembaga, termasuk tak bergeming saat dihadapi Luhut. (Purbaya (KOMPAS.com/ISNA RIFKA SRI RAHAYU), Luhut (Dokumentasi Humas Kemenko Marves) dan Mahfud (Youtube Mahfud MD).)

Untuk Pertalite, menurut Purbaya, masyarakat hanya membayar Rp10.000 per liter dari harga keekonomian Rp11.700 per liter.

"Sehingga APBN harus menanggung Rp1.700 per liter atau 15 persen melalui kompensasi," ujar Purbaya di DPR, Jakarta.

Untuk solar, masyarakat hanya membayar Rp6.800 per liter dari harga keekonomian sebesar Rp11.950 per liter. 

Sehingga APBN menanggung Rp5.150 per liter atau sekitar 43 persen.

Sementara LPG 3 KG, subsidi yang diberikan pemerintah sebesar Rp 30.000 per tabung atau 70 persen dari harga normal. 

Maka harga LPG 3 kg di pasaran menjadi hanya Rp 12.750 per tabung dari harga normal Rp 42.750 per tabung. 

"Sedangkan, untuk Elpiji 3 kg (Rp12.750 per tabung), subsidi mencapai 70 persen dari harga keekonomian (Rp42.750 per tabung)," kata Purbaya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved