Terkendala Akses Jalan, Pembersihan Sampah Bambu di Bendungan Koja Dilakukan Secara Manual
Pembersihan dilakukan dengan cara manual, cara ini ditemput lantaran petugas kesulitan menerjunkan alat berat akibat terkendala akses
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, JATIASIH - Proses pembersihan sampah bambu yang menumpuk Kali Cikeas tepatnya di Bendungan Koja, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi telah dilakukan sejak Selasa, (15/10/2019).
Pembersihan dilakukan dengan cara manual, cara ini ditemput lantaran petugas kesulitan menerjunkan alat berat akibat terkendala akses.
Ketua Kominitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C), Puarman, mengatakan, sejak kemarin, prosea pembersihan dilakukan dengan dua cara. Pertama, menerjunkan personel langsung ke dalam sungai untuk mengangkut sampah secara manual.
"Pembersihan kan manual karena alat berat enggak nungkin masuk sini. Alat berat itu 4,5 meter (lebar), akses masuk 3 meter. Nah kita skenarionya adalah diangkat manual, libatkan banyak orang," kata Puarman.
• Pria Tanpa Identitas Ditemukan Membusuk di Sebuah Kontrakan Kawasan Tanah Tinggi Tangerang
Untuk memudahkan pengangkutan material sampah berukuran besar, petugas juga menerjunkan alat crene. Sampah yang diangkut dikumpulkan terlebih dahulu di bibir sungai untuk diangkut menggunakan truk sampah.
"Warga juga khawatir kalau tanggul kita jebol supaya akses alat berat takutnya malah menimbulkan masalah baru sewaktu-waktu bisa jebol karena daya rekat tidak kuat," jelas dia.
Langkah kedua yang dilakukan dalam proses pembersihan ini yakni menggelontorkan smapah bambu dan sampah lainnya ke hilir sungai.
"Sampah digelontorkan ke hilir, nanti di pertemuan dua sungai di Kemang Pratama dihambat di sana, baru diangkat pakai alat berat, karena akses di sana cukup luas," tegas dia.
Adapun untuk pembersihan hari kedua ini, sampah bambu masih menumpuk cukup banyak. Bahkan, kepadatannya masih mampu diinjak tanpa khawatir terjeblos ke dalam aliran kali.