Mahasiswa di Palembang Meninggal saat Ikut Pra Diksar, Orangtua Tak Ada Firasat: Pamit Sambil Sujud
Saat sedang ikut pendidikan dasar, Akbar tiba-tiba keram dan langsung dibawa ke rumah sakit.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Kurniawati Hasjanah
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Seorang mahasiswa di Universitas Taman Siswa Palembang meninggal dunia saat mengikuti Pra Diksar Menwa.
Orangtua mengungkapkan tak ada firasat yang dirasakan akan ditinggalkan anak pertamanya.
Ia adalah Muhammad Akbar (19) yang saat itu mengikuti pra pendidikan dasar Resimen Mahasiswa di Desa Senai Ogan Ilir Palembang.
• Raffi Ahmad Ungkap Tahu Tanggal Kehamilan Anak ke-2, Syahnaz Sadiqah Heran: Gimana Bisa?
Saat sedang mengikuti pendidikan tersebut, Akbar tiba-tiba mengalami keram kaki dan langsung dibawa ke rumah sakit.
Namun nyawa Akbar tak dapat diselamatkan.
Dijumpai di RS Bhayangkara Palembang, orangtua Akbar, Tito (46) mengatakan sama sekali tak ada tanda-tanda akan ditinggalkan Akbar.
• Niat Les Vokal ke Rumah Guru Honorer, Gadis SMP Dicabuli saat Temannya Disuruh ke Pasar
Sambil menahan tangis, ia mengingat saat Akbar pamit kepadanya untuk melakukan pendidikan.
"Sebelum pergi, dia sempat pamit dan sujud. Dia berkata mau ikut diksar menwa di Inderalaya," ujar Tito berupaya menahan tangis, Kamis (17/10/2019).
Kata Tito, anak pertamanya itu izin mengikuti pra diksar Menwa selama satu minggu.
Follow juga:
Jenazah Akbar divisum di RS Bhayangkara Palembang, hasilnya menunjukkan ada dugaan kekerasan dengan benda tumpul di bagian alat vitalnya.
Hal ini, diungkap dr Indra Nasution SpF ketika ditemui wartawan TribunSumsel.com usai melakukan visum terhadap jenazah korban.

"Tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh, tetapi ditemukan adanya dugaan kekerasan dengan benda tumpul di bagian vital," kata Indra.
Saat ditanya, Indra belum dapat menyimpulkan penyebab korban meninggal.
Kejadian ini juga dibenarkan Kapolres Ogan Ilir AKBP Imam Tarmudi dan pihak keluarga telah melakukan pelaporan.
"Kami sudah memeriksa beberapa saksi dan mendatangi lokasi kejadian. Untuk sementara, kasus ini masih dalam penyelidikan," katanya.
Komandan satuan 604 Unitas Palembang minta maaf ke ibu korban sampai sujud di kakinya
Sebelum jenazah Akbar masuk mobil, Komandan satuan 604 Unitas Palembang Agus Giyawa tiba-tiba masuk ke dalam mobil ambulans.
Agus langsung sujud di kaki ibu Muhammad Akbar dan meminta maaf.
Suasana yang telah haru, bertambah pecah di dalam mobil ambulans ketika Agus sujud di kaki ibu korban.
Ibu korban, tidak bisa menahan tangis atas kepergian anak pertamanya tersebut.
Menurut Agus, kejadian setelah istirahat makan siang.
Tiba-tiba korban mengaku bila kakinya keram.
Dilakukan tindakan dengan membawa korban ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.
"Sebelum berangkat, juga sudah di cek kesehatan dan kami meminta persetujuan langsung. Kami tidak bisa bilang ada kekerasan atau tidak, biar polisi yang menentukan," ujarnya.
Sedangkan Komandan Resimen Mahasiswa Sumsel Rano Karno mengungkapkan bila pra diksar ini diikuti dari UMP dan Unitas Palembang.
"Pelaksana pra diksar ini dari UM, karena dari Unitas hanya 4 orang jadi ikut gabung dengan UMP. Ini hanya sifat sosial dan pengenalan menwa berlokasi di Desa Tanjung Senai Ogan Ilir," ujarnya.
Pra diksar ini, dilaksanakan selama satu Minggu. Para peserta ini dilaksanakan di Ogan Ilir untuk pengenalan mengenai Menwa.
"Hanya sosialisasi, tidak ada kekerasan," katanya.
Kejadian serupa, Mahasiswa Unila meninggal saat mengikuti Diksar
Suasana duka menyelimuti kediaman almarhum di Dusun Wonokarto, Pekon Wonodadi, Kabupaten Pringsewu, Senin (30/9/2019).
Sebuah kabar duka datang dari Universitas Lampung.
Mahasiswa bernama Arga Trias Tahta, meninggal dunia saat mengikuti pendidikan dasar (Diksar) Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam Cakrawala di Pesawaran.
Mahasiswa jurusan Sosiologi FISIP itu tewas dan tubuhnya mengalami luka-luka.
Diceritakan Denny Muhtadin (53) ayah korban, sebelumnya Arga pamit kepada orangtuanya untuk berkemah.
• Sebagai Tanda Duka Mahasiswa Meninggal, Ratusan Bunga Dibawa Massa
Denny kemudian mengantar Arga untuk mengikuti kegiatan itu.
Ia bahkan sempat berpesan agar Agra tidak melakukan hal-hal yang berbahaya.
"Kalau mau camping ya camping, tapi cari selamat saja. Jangan yang bahaya-bahaya," pesan Denny saat itu kepada Arga.
Arga bernagkat mengikuti kegiatan UKM Pecinta Alam Cakrawala selama 4 hari, mulai Kamis (26/9/2019) hingga Minggu (29/9/2019).
Sebelumnya Arga juga menginformasikan jika akan pulang pada hari Minggu.
• Warga Pejompongan Bantu Siapkan Air hilangkan Bekas Gas Air Mata Pengendara yang Melintas
Namun saat hari penjemputan, tidak ada kabar dari Arga.
Saat itu, Denny tidak memiliki firasat apa pun, karena selalu mendoakan yang baik untuk anaknya.
Sekira pukul 14.00 WIB, Denny mendapat telepon dari pihak Rumah Sakit Bumi Waras (RSBW).
Pihak Rumah Sakit itu mengabari jika anaknya dirawat di sana.
Mendapat kabar tersebut Denny bersama istrinya, Rosdiana (52) langsung menuju RSBW Bandar Lampung.
Setibanya di rumah sakit, pihak rumah sakit justru meminta maaf karena tidak menerangkan apa yang sebenarnya terjadi pada Arga.
Pihak rumah sakit menjelaskan bahwa Arga sudah meninggal.
Menurut denny, pihak rumah sakit menginformasikan putranya tiba di RS sudah dalam keadaan kaku.
Ia pun melihat ke kamar mayat dan mendapati putranya terbujur memakai kaus dalam dan celana pendek.
Orantua Arga masih tidak percaya jika anaknya telah berpulang.
• Rumah Tangganya Disebut Retak Setelah 10 Tahun Nikah, Nia Ramadhani Beri Sindiran Menohok
Ibunda almarhum, Rosdiana (52) bahkan langsung pingsan saat mengetahui anaknya telah terbujur kaku di RWBW.
Denny menuturkan, saat menemui putranya kondisi memprihatinkan.
"Lihat kaki Arga penuh dengan lka, memar dan biru, begitu juga muka dan tangannya," kata Denny.
Bahkan istrinya, Rosdiana langsung pingsan saat melihat kondisi buah hatinya.
Denny sempat panik dan berupaya menyadarkan Rosdiana.
Kemudian ia meminta jasad Arga dibawa pulang saja.
Kemudian saat proses pemakaman, Rosdiana pun tak kuasa menahan kesedihannya.
(Sumber: TribunJakarta/TribunLampung/TribunSumsel.com)