Mahasiswa Unitas di Palembang Tewas saat Pra Diskar Menwa, Rektor Berdalih: Bukan Kegiatan Kampus
Kasus kematian Muhammad Akbar (19) Mahasiswa Universitas Taman Siswa (Unitas) Palembang yang tewas saat ikut pra Diksar Menwa masih terus diselidiki.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM - Kasus kematian Muhammad Akbar (19) Mahasiswa Universitas Taman Siswa (Unitas) Palembang yang tewas saat mengikuti pra Diksar Menwa masih terus diselidiki.
Kabar terakhir berdasarkan hasil visum, ditemukan tanda adanya dugaan kekerasan pada Akbar.
Dari hasil visum pihak RS Bhayangkara Palembang menduga, ada kekerasan dengan benda tumpul di bagian alat vital korban.
Hal tersebut diungkap dr Indra Nasution SpF, usai melakukan visum terhadap jenazah korban.
Menurut Indra, visum dilakukan di sekujur tubuh korban.
• Mahasiswa Unitas Tewas saat Pra Diksar Menwa, Ada Pukulan di Bagian Vital: Komandan Sujud Minta Maaf
Awalnya Indra mengatakan tidak ada kekerasan di bagian tubuh korban.
"Tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh, tetapi ditemukan adanya dugaan kekerasan dengan benda tumpul di bagian vital," katanya.
Indra mengaku belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban.
Sebab ia hanya melakukan visum luar saja.
Tetapi, diduga adanya pemukulan menggunakan benda tumpul di bagian vital korban.
Sehingga membuat korban meninggal dunia.
Sementara itu, Komandan Menwa Sumatera Selatan, Rano Karno mengatakan, kegiatan pra Diksar telah berlangsung sejak beberapa hari terakhir.
Kegiatan pra Diksar diikuti oleh dua kampus yang berbeda, yakni Universitas Muhammadiyah Palembang dan Universitas Taman Siswa (Unitas) Palembang.
"Karena Unitas hanya ada 4 peserta, jadi digabungkan. Selama pra diksar, hanya pengenalan saja, sifatnya sosial," katanya Rano dikutip TribunJakarta dari Kompas.com.
Namun, pada Rabu (16/10/2019), Akbar mengeluhkan keram di kaki sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit di Kabupaten Ogan Ilir, untuk menjalani perawatan.
• Kronologi Seorang Pria Pamerkan Alat Vital di Dalam Angkutan Umum Kota Depok
Belum sempat dirawat, korban lalu meninggal hingga akhirnya dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum.
Rano membantah adanya tindak kekerasan yang dilakukan terhadap korban hingga akhirnya Akbar tewas.
"Kegiatan pra diksar berlangsung satu minggu. Hanya sosialisasi saja, kalau kekerasan tidak ada," ujarnya.
Rektor sebut bukan kegiatan Kampus
Rektor Universitas Taman Siswa (Unitas) Palembang, Ki Joko Siswanto mengatakan, kegiatan pra Diksar Menwa tersebut bukan kegiatan dari kampus Unitas.
Sebab, pesertanya merupakan gabungan dari berbagai kampus.
"Itu bukan kegiatan kampus. Seluruh pesertanya ada dari universitas lain. Bukan kita penyelenggaranya," kata Joko, Kamis (17/10/2019).
Joko menerangkan, kegiatan pra diksar itu memang diketahui dari pihak kampus.
Bahkan, setiap tahun Menwa Unitas memang mengikuti kegiatan diksar.
"Tahun sebelumnya berjalan lancar. Tidak pernah terjadi seperti ini. Makanya kami tidak khawatir. Kami juga menyesalkan adanya kejadian ini," ujarnya.
Joko menegaskan, pihak penyelenggara harus bertanggung jawab atas insiden tewasnya siswa mereka.
• Viral Foto Anaknya Fans Berat K-Pop Nampang di Billboard Dicemooh, Ibu Elvira Balas Begini
Masih proses penyelidikan
Kasatreskrim Polres Ogan Ilir AKP Malik Fahrin membenarkan adanya kejadian tersebut, pihaknya sudah meminta keterangan dari sejumlah orang yang dianggap mengetahui kejadian tersebut.
“Untuk saksi sudah ada beberapa orang yang diperiksa namun kami masih memeriksa saksi fakta yang melihat langsung kejadian,” katanya.
Memastikan penyebab kematian korban, sambung Malik, pihaknya sendiri belum bisa memastikan.
“Masih kami selidiki (apakah ada unsur kekerasan dalam kasus tersebut), untuk hasil visum dari dokter forensik,” tambahnya.
Diwartakan sebelumnya, seorang mahasiswa Unitas tewas saat mengikuti pra pendidikan dasar (Pra Diksar) Resimen Mahasiswa (Menwa) di Ogan Ilir, Palembang.
Mahasiswa bernama Muhammad Akbar (19) itu tiba-tiba mengalami kram otot kaki, dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat di Ogan Ilir.
Namun nyawa Akbar tak tertolong, ia meninggal dunia setelah mendapat perawatan di rumah sakit.
(Sumber: TribunJakarta/Sripoku/Kompas.com)