Pelantikan Jokowi dan Maruf

Cerita 'Pengawal Pribadi' Kiai Ma'ruf saat Jogging Pagi, Tak Sangka Kini Jadi Orang Gedean

Warga di dekat kediaman Kiai Maruf di Jalan Lorong 27, RT 07/RW 08 Koja, Jakarta Utara, mengaku bersuka cita, termasuk 'pengawal pribadinya.'

Penulis: Y Gustaman | Editor: Y Gustaman
Handout
Calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin baca koran di rumahnya, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/1/2019) pagi. 

TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Pelantikan Joko Widodo dan KH Maruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 dilangsungkan Minggu (20/10/2019).

Warga di dekat kediaman Kiai Maruf di Jalan Lorong 27, RT 07/RW 08 Koja, Jakarta Utara, mengaku bersuka cita, termasuk 'pengawal pribadinya.'

Beberapa warga kepada TribunJakarta.com mengaku bakal merindukan kehadiran dan keramahan Kiai Maruf di antara mereka.

Salah satu hal yang paling diingat warga soal sosok Kiai Maruf yang dikenal ramah dan berbaur dengan tetangga saat rutinitas pagi.

Malawi Makhraj, Ketua RT 07/RW 08 Koja, mengatakan rutinitas pagi yang sering dijalani Kiai Maruf sebelum sibuk sebagai cawapres adalah jalan pagi keliling permukiman.

Kisah Jokowi Pakai Ponsel Lawas Lalu Dibelikan HP oleh Kaesang, Sahabat Kenang Momen Tak Terduga

Beredar Daftar 81 Nama Calon Menteri dan Wakilnya, AHY Menpora Hingga Hashim Djojohadikusumo Menko

Saat itulah, Kiai Maruf akan menyapa siapapun yang dilaluinya di tengah jalan.

"Kalau pagi-pagi kan olahraga. Dia keliling menyapa warga. Ya sebelum pengumuman cawapres itulah rutin," kata Malawi, Sabtu (19/10/2019).

Malawi dan warga lainnya tak jarang menemani Kiai Maruf dalam rutinitas gerak jalan pagi itu.

Mereka sudah seperti 'pengawal pribadi' Ma'ruf yang selalu berdampingan saat berjalan.

"Ya pas jalan pagi itu kayak warga yang ngawal begitulah," sambung Malawi diselingi tawa.

Hal serupa diungkapkan Sri Baryati (55), tetangga Kiai Maruf lainnya.

Menurut Sri, aktivitas jalan pagi menjadi salah satu hal yang paling lekat di pikirannya bila berbicara soal Kiai Maruf.

Sebab, di situlah Sri bisa melihat kedekatan Kiai Maruf dengan warga.

"Kan masih Ketua MUI sebelum kepilih. Kalau pagi-pagi, ini kan Lorong 25, 26, 27, sia jalan pagi. Kita kalau nyapa kan "Bah". Jadi ya berbaurlah, dekat sama warga gitu," ucap Sri.

Faktor kedekatan itulah, Sri dan banyak tetangga lainnya tidak memperlakukan Kiai Maruf secara berbeda saat dirinya dipilih jadi wapres mendampingi Jokowi.

Rumah Wakil Presiden Terpilih 2019-2024 Ma'ruf Amin yang berada di Jalan Lorong 27 RT 07/08, Koja, Jakarta Utara, terpantau sepi, Sabtu (19/10/2019).
Rumah Wakil Presiden Terpilih 2019-2024 Ma'ruf Amin yang berada di Jalan Lorong 27 RT 07/08, Koja, Jakarta Utara, terpantau sepi, Sabtu (19/10/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

"Ya itulah. Akhirnya, kita nggak ngerasa dia orang gedean," ucap Sri.

Doa untuk Jokowi-Ma'ruf

Para tetangga pun menaruh harapan besar dengan Jokowi-Maruf setelah dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

Sri Baryati (55) mengaku sangat bahagia karena Kiai Maruf, tetangganya, bisa menjadi Wakil Presiden RI.

Di balik kebahagiaan itu, Sri juga mengaku khawatir akan kesehatan Kiai Maruf karena umurnya yang sudah mencapai 76 tahun.

Sri pun mendoakan Kiai Maruf agar selalu sehat selama menjadi pemimpin negara.

"Sebenarnya kan saya itu khawatir, beliau kan sudah sepuh. Makanya saya doakan biar beliau sehat-sehat terus," ucap Sri ditemui TribunJakarta.com, Sabtu (19/10/2019).

Lebih lanjut, Sri mengharapkan agar Kiai Maruf bisa menjadi pemimpin yang baik bagi bangsa ini.

Ia juga mendoakan agar Kiai Maruf tak terbawa politik buruk yang saling serang satu sama lain.

"Sebagai warga negara, yang diharapkan memimpin dengan baik lah. Tidak ada apa-apa yang sifatnya menghujat," ucap Sri.

Ketua RT 07/RW 08 Koja, Malawi Makhraj saat ditemui Sabtu (19/10/2019).
Ketua RT 07/RW 08 Koja, Malawi Makhraj saat ditemui Sabtu (19/10/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Ketua RT 07/RW 08 Koja, Malawi Makhraj juga berharap Kiai Maruf bisa menjadi pemimpin yang baik bagi warganya.

Kiai Maruf diharapkan bisa menjadi pemimpin yang mengemban amanah bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

"Karena ini kan yang dipimpin bukan RT-RW ya, ini kan RI 2, seluruh Indonesia," kata Malawi.

Harapan lainnya yang Malawi ungkapkan adalah agar Kiai Maruf bisa menjadi pemersatu bangsa.

Di tengah kondisi negara yang masih banyak dilanda perpecahan ini, Malawi berharap kesatuan bisa kembali dirajut, terlebih lewat tangan Kiai Maruf.

"Semoga beliau bisa menjaga kesatuan juga, terutama umat Islam, jangan sampai terpecah belah," kata Malawi.

Kiai Ma'ruf Masih Olahraga

Jelang pelantikan, Kiai Maruf mengawali hari dengan berolahraga pagi di sekitar Taman Kodok, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2019).

Kiai Maruf tampai ditemani sang istri Wuri Estu Handayani. Saat itu jam menunjukkan sekitar pukul 06.00 WIB.

Dia mengenakan setelan celana panjang hitam, kaus lengan panjang hitam, sepatu olahraga, dan topi dengan warna senada.

Sedangkan Wuri mengenakan celana panjang hitam, atasan berwarna cerah, dan kerudung berwarna pastel.

Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, selepas menjadi pembicara salam acara Maulid Nabi Muhammad SAW, di pondok pesantren, Madinatunnajah, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (13/1/2019).
Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, selepas menjadi pembicara salam acara Maulid Nabi Muhammad SAW, di pondok pesantren, Madinatunnajah, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (13/1/2019). (TribunJakarta/Jaisy Rahman Tohir)

Keduanya dikawal oleh Paspampres selama berolahraga, demikian dilansir Kompas.com dalam artikel: Jelang Pelantikan, Ma'ruf Amin Berolahraga Bareng Istri di Sekitar Taman Kodok.

Kiai Maruf dan istri berjalan santai mengitari area Taman Kodok, kemudian menyusuri Jalan Banyuwangi, lalu kembali ke kediamannya di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat.

Kegiatan olahraga pagi itu berlangsung sekitar 10 menit.

Kehadiran Kiai Maruf dan istri tidak menganggu aktivitas olahraga masyarakat.

Tidak ada kerumunan masyarakat yang berarti saat Ketua Umum nonaktif MUI itu melintas bersama rombongan.

"Tadi biasa saja. Anak-anak main basket, main bola tetap berjalan, enggak ada yang heboh," ujar warga, Anton. (TribunJakarta.com/Gerald/Kompas.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved