Kabinet Jokowi Maruf
Ada Tiga Tokoh yang Menolak Ditawari Jadi Menteri, Mulai dari Legislator Hingga Kepala Daerah
Dibalik pengumuman para menteri ini, ternyata ada beberapa tokoh politik yang menolak saat ditawari Presiden Jokowi untuk menjadi menteri
Dikutip dari Kompas.com, meski begitu, Risma tak memungkiri bahwa sebenarnya ia rugi melewatkan tawaran untuk menjadi menteri Jokowi selama lima tahun mendatang.
Namun, hal itu akan bertabrakan dengan komitmennya membangun dan memajukan Kota Surabaya.
"Kalau saya ngomong pribadi, pasti saya ingin pergi (ke Jakarta). Maksudnya siapa yang ndak mau (jadi menteri). Kalau hitung untung rugi, saya tinggal satu tahun, sementara kalau jabatan itu baik, saya bisa lima tahun," tutur Risma.
Politisi PDIP, Adian Napitupulu juga menolak tawaran Presiden Jokowi untuk menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Adian mengatakan, penolakan itu karena dia tidak memiliki bakat menjadi menteri.
"Sudah (bertemu Jokowi), diminta jadi menteri. Saya empat kali bilang, 'ampun Pak Presiden saya tidak punya talenta jadi birokrat, saya tidak punya talenta jadi menteri'," kata Adian saat ditemui di Denpasar, Bali, Sabtu (21/9/3019), seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Tawaran itu disampaikan Jokowi saat bertemu Adian pada 13 Agustus 2019.
Namun dalam pertemuan tersebut, Adian mengaku belum sampai membahas untuk posisi menteri apa.
Adian menjelaskan bahwa dia mendukung Jokowi dengan tulus tanpa mengharapkan posisi di pemerintahan.
"Belum bicara posisi (menteri). Saya berjuang habis-habisan buat Jokowi tidak untuk jabatan, tapi untuk Indonesia lebih baik, itu saja. Jadi saya tidak mengejar jabatan," katanya.
• Projo Tak Terima Jokowi Tunjuk Prabowo Subianto Sebagai Menteri Pertahanan
• Respon Adian Napitupulu Soal Komposisi Kabinet Indonesia Maju: Untuk Situasi Saat Ini Itu Terbaik
• Update Pilkada Tangsel, Hingga Saat Ini Ada 37 Orang Daftar Ingin Jadi Wali Kota
Selain Tri Rismaharini dan Adian Napitupulu, Gubernut NTT, Viktor Laiskodat juga menolak tawaran untuk menjadi menteri di pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.
Menurut Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya, Viktor Laiskodat ingin fokus sebagai Gubernur NTT.
Viktor, kata Willy, masih diinginkan oleh masyarakat NTT untuk menjadi pemimpin mereka.